Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kartini di Era Digital, Mampukah?

20 April 2018   13:06 Diperbarui: 20 April 2018   17:57 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartiniku/Doc Wiwie Brebes

Emansipasi wanita dinegeri ini sudah mulai nampak, dibuktikan dengan keterwakilan pemimpin wanita yang memimpin negeri ini, dari mulai Presiden, para anggota legislatif baik dari pusat, provinsi dan daerah, sejumlah Eselon 2 dari perempuan, dan juga aktivitas gabungan organisasi wanita di kab/kota termasuk organisasi profesi dari unsur wanita semakin bertambah dan berkembang maju. Bahkan sejumlah daerah calon gubernur dan wakil gubernur pun berasal dari wanita. 

Peran penting wanita harus mampu dan mau untuk menjadi pemimpin dinegeri ini, makanya cita-citanya harus tinggi, mereka harus mau belajar dengan sungguh-sungguh, termasuk berperan sebagai pemimpin di keluarganya manakala kondisi keluarganya tidak memungkinkan jika suaminya kurang produktif karena sakit ataupun kurang beruntung dalam mencari mata pencaharian bagi keluarganya. 

Perempuan atau ibu ini adalah madrasah bagi anak-anak, jika ibu ini dibekali dengan ilmu yang tinggi, dan kemauan keras untuk merubah negeri ini, tentunya mereka bisa berpartisipasi. 

Kartini sekarang tidak sama dengan kartini yang dulu, perjuangan kartini sekarang begitu pelik dan sangat dinamis, apalagi dengan era digital yang luar biasa, dituntut untuk mau belajar seperti halnya belajarnya seorang pria selama ini. Mereka sangat bebas mencari ilmu dimana pun, asal pikiran dan kemauan yang kuat untuk suksesmaka laki-laki ini dominan, namun perempuan pun harus berani tampil beda, mereka harus siap dengan tantangan hidup baik dari keluarga yang terkecil maupun penanganan masalah bangsa dan negara. 

Ambil contoh walikota surabaya risma, dia bisa menunjukkan kepada semua daerah bahwa seorang walikota bisa memperbaiki tata kelola pemerintahan di wilayahnya, dengan dinamika masyarakatnya yang sangat heterogen, dirinya mampu dan mampu menyulap wajah buruknya syrabaya menjadi kota yang sangat bersih, tertata dengan baik dan nilai-nilai kearifan lokal masih melekat dengan baik. Bahkan performance dukungan warga terhadap kepemimpinan dia, mampu merubah sesuatu hal berbeda, inovasi demi inovasi dilakukan, wajar jika semua daerah ingin belajar menimba ilmu kepadanya. 

Image perempuan di dapur dan dikasur harus dirubah oleh perempuan itu sendiri, ketika diberikan kesempatan yang sama, seorang perempuan jangan takut danapriori atau skeptis terhadap tindakan yang dilakukannya, rasa percaya diri dan kemauan untuk perubahan harus ada. Tunjukan prestasi walaupun sebagai  kader posyandu di tingkat RT atau RW. 

Pondasi dasar kesehatan adalah ada kader posyandu, dialah penentu keberhasilan untuk meningkatkan derajat kesehatan sungguh mulia kiprahmu, honor tahunan bukan sebagai alasan tidak berkarya, tanpa honorpun mereka mau untuk mengabdi. 

Peringatan hari kartini ini harus dijadikan momentum yang luar biasa, nasib bangsa akan berubah jika perempuan ini tidak tertindas, tidak mengalami tindakan kekerasan pada perempuan dan anak, mereka harus dilindungi dan dipenuhi dari hak-haknya selama ini. Jangan sampai haya diberikan kesempatan untuk menyelesaikan urusan sumur, kasur dan dapur saja, tapi urusan kualitas pendidikan agar anaknya nanti menjadi generasi yang bermanfaat dan juga berkualitas salah satunya ada pada peran kartini. 

Coba bayangkan seorang ibu mengandung hingga 9 bulan lamanya, membawa sang jabang bayi kemanapun, saat ibadah ya ikut, saat periksa kesehatan juga ikut, sampai harus berani menanggung resiko kematian pun seorang ibu sudah ikhlas dengan beban dan derita yang harus dilaluinya. 

Jangan ada kasus kematian Ibu di kab/kota dengan tren  semakin banyak, semua pihak harus mau dan mau berkomitmen untuk tekan kasus kematian ibu, bila perlu tiap kab/kota zonk kasus AKI nya. 

Penulis mengucapkan selamat buat ibu dan perempaun masa depan yang telah memperingati hari kartini, lewat perean perempuan wajah negeri ini sangat berarti, perempaun ikut pilkada sah-sah saja, Karena amanat negara juga sudah termatub dalam aturan kenegaraan. Sukses untuk semua perempuan Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun