Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Olahraga Bersepeda Makin Digemari, Jadi Gaya Hidup Zaman Now

15 April 2018   19:30 Diperbarui: 15 April 2018   21:01 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepeda Gunung/ doc weblog.web.id

Kalau sekedar jalan pagi, senam sehat pronakis atau olahraga di pusat kebugaran mungkin sudah hal yang biasa, tapi bila olahraga bawa sepeda menuju obyek tertentu, iuran bersama anggotanya untuk biaya sarapan pagi atau siang menjadi gaya olahraga masa kini.

Mereka berkumpul dalam satu kmunitas ada yang ikut sepeda gunung, sepeda antik dan sepeda jenis tertentu, yang masing-masing berinteraksi setiap hari libur kantor untuk bersama-sama naik sepeda sekaligus refreshing yang murah meriah. Sepeda yang sering digunakan meliputi Sepeda Gunung (MTB), dan ada juga Sepeda Onthel. 

Jutaan rupiah dikeluarkan untuk membeli 1 (satu) unit sepeda, bahkan bisa puluhan juta bagi mereka yang menyukai untuk sekedar meluangkan waktu dan menyalurkan hobinya, sambil menghirup udara yang bersih. Mereka mengagendakan setiap minggu untuk bertatap muka, sekaligus mencari sensasi perjalanan yang sedikit menantang dan cukup waktu, bahkan ada juga komunitas sepeda gunung, sengaja membawa sepedanya ke dalam mobil lalu diantar ke tujuan pegunungan misalnya, lalu diayun dari puncak menuju bawa puncak. 

Bagi mereka ada sensasi tersendiri, rupiah yang dikeluarkan tidaklah berarti baginya, yang penting ada pengalaman baru dan tantangan baru saat mengendarai sepeda dengan alam yang berbeda dan medan yang menantang. Mereka sudah menghitung tingkat resiko yang ditimbulkan, asalkan hobinya tersalurkan, berapa pun dana yang dikeluarkan dibayar, bahkan ada juga yang berani menanggung semua biaya asalkan tim nya kompak, mungkin salah satu komunitas di dalamnya seseorang yang punya penghasilan yang cukup lebih. 

Bagi warga desa yang mungkin pendapatannya serba pas-pasan, mungkin untuk membeli sepeda gunung harus pikir-pikir, karena uang yang dibelikan sepeda tentunya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya, toh bukan olahraga sepeda satu-satunya sebagai sarana untuk bisa sehat, jalan kaki atau bekerja di sawah dengan membawa pacul atau nyiram bawang merah, itu bagian olahraga yang murah tapi malah menghasilkan rupiah. 

Mengutip dari portal BBC dan disampaikan oleh Prof Timmons mengatakan itulah sebabnya bersepeda, sebagai olahraga low impact--hentakan rendah--menjadi pilihan tepat untuk mereka yang baru berolahraga kembali. Sekitar 70% berat tubuh disalurkan ke sadel dan stang sepeda ketimbang pergelangan kaki. Dan semakin berat tubuh Anda, semakin berat juga sendi Anda menerima hentakan. Ia mengatakan bahwa salah satu keunggulan bersepeda adalah memberi kesempatan perbaikan teknik tanpa banyak upaya. Berbeda misalnya dengan renang yang menuntut perbaikan teknik untuk bisa maksimal.

Sementara di portal health.detik.com,  Manfaat sepeda antara lain membantu membentuk tubuh dan memberikan energi. Saat bersepeda gerakan yang dilakukan turut membentuk, menguatkan serta mengencangkan paha, otot betis dan daerah panggul. Selain itu lemak di daerah ini akan berkurang dan diganti oleh otot, kemudian membantu mengurangi selulit di paha, serta mengurangi stres di daerah lutut dan pergelangan kaki dibanding dengan kegiatan lain seperti berjalan atau latihan aerobik, Sepeda juga membantu melancarkan sirkulasi darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi ke semua otot seluruh tubuh.

Semoga hobi bersepeda ini tetap dilakukan oleh mereka yang memang suka berpetualang sambil mencari sensasi dan udara yang bersih, dan sehat untuk tubuh dan mendapatkan pengalaman tersendiri, sekaligus bisa menikmati sensasi kuliner yang ada ditiap kunjungan sambil menarik sepedanya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun