Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Moci Budaya Orang Pantura Jawa yang Digemari

7 April 2018   11:15 Diperbarui: 7 April 2018   12:06 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teh Poci Gula Batu / Doc Pribadi

Bila anda berkunjung ke Kabupaten/Kota di Pantai Utara Pulau Jawa seperti Cirebon Provinsi Jawa Barat, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan hingga Rembang Provinsi Jawa Tengah maka Teh Poci panas yang dikasih gula batu atau gula pasir menjadi menu sajian yang digemari. 

Hampir disemua warung lesehan, warteg, warung Brebes ( warbes), cafe, warung makan sate kambing, hingga di hotel pun menyediakan teh poci gula batu. Teh Poci menjadi magnet tersendiri bagi para penghobi kuliner dan juga teman setia dalam diskusi. 

Tak kenal hari libur, tak kenal waktu pagi, siang atau malam pun para peminat teh poci dengan tempat khas menjadi daya pikat bagi mereka yang suka menikmatinya. 

Harga satu paket teh poci tidaklah sama, berkisar di Rp 8 ribu hingga Rp 25 ribu, tergantung tempat dan juga penjualnya. Jika di obyek wisata jelas ada tambahan, karena ada pajak restoran, termasuk di hotel yang berbintang, namun jika di kelas sederhana rata-rata tidak sampai Rp 10 ribu. 

Satu poci dikasih satu teh bungkus, request tergantung pemesannya, ada teh dua tang, ada teh hijau, ada teh dengan ragam merk, masing-masing punya selera yang membikin lidah yang menikmatinya terasa binget. 

Teh Poci Wasgitel 

Teh Poci itu teh diseduh dalam poci (cerek kecil) dari tanah liat dan ditambah dengan gula batu dan diminum panas-panas, minuman ini sangat disukai oleh masyarakat Tegal, Slawi, Pemalang, Brebes dan sekitarnya.

Ada istilah teh poci "WASGITEL" singkatan dari wangi, panas, sepet, legi, lan (dan) kentel (kental), yang artinya teh panas, manis, wangi beraroma bunga melati dan berwarna hitam pekat/kental.

Teh Poci biasanya menggunakan teh (hijau) melati yang mengeluarkan aroma yang khas, dan biasa disajikan dipagi atau sore / malam hari dengan ditemani makanan kecil.

Poci yang digunakan untuk menyeduh teh poci biasanya bagian dalam pocinya tidak pernah dicuci tetapi cukup dibuang sisa tehnya saja. Hal ini dipercaya masyarakat Tegal kerak sisa teh tadi akan menambah cita rasa dan aroma teh poci menjadi semakin enak.

Di luar daerah Tegal teh poci dapat dijumpai di warteg (Warung Tegal). Perangkat minum teh poci yang asli adalah poci (cerek kecil) dan cangkir dari tanah liat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun