Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hematlah dalam Pemakaian Air Sehari-hari

25 Maret 2018   13:49 Diperbarui: 25 Maret 2018   15:34 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menarik status twitter PUPR yang dipublish 25 Maret 2018 dengan isi pesan " Sejak Feb 2018, penduduk Cape Town diharuskan konsumsi air hanya 50 liter perorang perhari. #SobatPUPR mungkin bertanya,apa yg dapat kita lakukan dengan air sebanyak 50 liter mungkin sahabat ada yang tertarik untuk mencobanya juga?" Begitu singkat isian infonya. 

Setiap manusia yang hidup di dunia, tidak diperkenankan untuk hidup boros atau berfoya-foya, mereka harus hidup sederhana, berhemat dan berguna bagi sesamanya. Tahu kah anda jika kita hidup berfoya atau boros dalam pemakaian air dapat merugikan semua. Berhematlah. 

Jika lihat pesan di twitter PUPR ternyata sehari kita ini harus berhemat 50 liter dengan penggunaan 10 liter untuk mandi, 2 liter gosok gigi dan cuci tangan, 9 liter flush toilet, 5 liter membersihkan rumah, 1 liter memasak, 1 liter hewan pemeliharaan, 3 litet minum, 9 liter cuci piring. 

Realita sekarang bila hidup dipegunungan yang dekat dengan sumber mata air , maka lebih banyak kolam untuk menampung air bersih, walaupun pakai kran tapi tidak ditutup bahkan lebih sering dibuka hingga airnya mengalir, mereka menganggap tidak merasa boros air. 

Berbeda dengan desa yang serba kekurangan air, maka punya satu derigen yang berisi air bersih aja sangat berguna untuk konsumsi air minum, bahkan air sumur digunakan hanya untuk mencuci dan mandi. Tren sekarang di kota air minum yang dikonsumsi adalah air kemasan atau air galon isi ulang. 

Gaya hidup dikota sudah mulai bergeser ke arah air yang diminum lebih baik beli isi ulang, cukup Rp 5000 dapat 1 galon air dan bisa diminum serta dihabiskan untuk seminggu, air sumur karena sudah trasa berbahu, warnanya juga tidak putih, dan saat untuk mandi pun tidak merasakan dingin bahkan cenderung lengket di tubuh, bayangkan bagi mereka yang hidup di dekat kawasan pabrik, tentunya kualitas air sumurnya tidak sebagus mereka yang dekat dengan daerah pegunungan. 

Krisi air bersih kecenderungannya bukan semakin tercukupi, namun semakin meningkat, masyarakat yang hidup diperkotaan sudah menyadari bahwa intrudi air laut sudah sangat meluas, untuk mrnikmati air bersih maka wajib baginya menjadi pelanggan PDAM atau membeli air PDAM yang dijual lewat derijen atau beli 1 tengki dan dimasukan ke dalam tandon air. 

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun