Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cek Alat Timbang Anda secara Berkala ke Badan Metrologi

14 Maret 2018   09:12 Diperbarui: 14 Maret 2018   12:05 9463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tera ulang timbangan/Doc Solopos.com

Bila kita punya timbangan duduk, dacin, atau timbangan yang digunakan untuk kegiatan transaksi sehari-hari, misalkan untuk menimbang minyak tanah, minyak sayur, beras kiloan atau sejenisnya termasuk saat menimba bayi dengan dacin, maka sebaiknya setiap ada tera ulang timbangan yang dilakukan oleh balai metrologi untuk segera dibawa ke sana agar di betulkan atau service. 

Aturan pemerintah mewajibkan bagi setiap timbangan yang berkaitan langsung dengan transaksi maka harus memiliki sertifikasi tera ulang dari badan metrologi.

Termasuk juga meteran yang ada di SPBU itu setiap waktu jika ada perubahan kebijakan kenaikan BBM dan juga komplen dari konsumen BBM atas SPBU yang ada itu pihak balai metrologi untuk segera mengecek ulang kalibrasinya, sehingga tidak merugikan konsumen sebagai pengguna layanan. 

Selisih penyelewengan akan timbangan berakibat fatal dan jelas rugi sekali terutama bagi pembeli atau penjualnya, bayangkan jika belinya banyak coba hitung saja kerugian yang muncul terjadi. Makanya melalui sertifikat tera timbangan ini bisa menjadi imbang kembali atau normal antara kanan dan kirinya termasuk saat diberi tekanan berupa barang yang dibeli. 

Doc vimanews.com
Doc vimanews.com
Tera ulang itu untuk menentukan kalibrasi timbangan digital, termasuk balancing untuk timbangan tradisonal, sehingga tingkat akurasi hasil tidak diragukan. Ada sertifikasi yang dikeluarkan pihak balai metrologi ini terhadap timbangan yang sudah ditera. 

Cek hasil bisa berupa stiker bagi timbangan yang lantai atau dacin atau tinbangan beras atau minyak, sedangkan jika timbangan digital akan ada stiker kalibrasi yang ditempel oleh petugas balai metrologi. 

Sayangnya, terkadang para pemilik toko yang punya timbangan ini merasa berat untuk mengirimkan timbangannya dan membayar biaya cek tera ulang timbangan sehingga dianggap timbangan itu sudah akurat menurutnya.

Aspek kepatuhan dan ketaatan pemilik timbangan ini belum secara totalitas bahwa tera ulang itu dianggap sebagai kewajivan, karena jarang terjadi sangsi bagi pemilik timbangan ini saat tidak mengirimkan timbangan untuk di tera. Wajar saja persentasenya tidak mencapai 100% dari target yang ditentukan. 

Sosialisasi terhadap tera ulang juga sangat minim, orang juga banyak yang belum paham manfaat jika sudah ditera, uang yang dikeluarkan di bawah ini apakah ada manfaatnya bagi pedagang dan pembelinya nantinya. 

Bagi pedagang yang jujur tentunya tera ulamg sangatlah penting, namun bagi pedagang yang paham bahwa timbangannya itu tidak akurat kemudian tidak mau ditera ulang jelas ini disengaja dan kondisi ini jika dibiarkan maka merugikan konsumen tentunya. Berdosalah juga bagi mereka yang bermain-main dalam urusan timbangam apalagi tidak akurat dalam menimbang. 

Biasanya balai metrologi datang ke Dinas Perindustrian dan semua timbangam yang mau ditera itu ditaruh di dinas ini, tim balai metrologi ini akan mengerjakan satu perstu timbangan yang sudah diberikan, diberikan stiker bukti sudah ditera, ada tukang becak yang membawa timbangan ini mendatangi toko sembako, atau toko lain seperti toko beras atau jagung yang di dalamnya ada timbangan sebagai alat transaksi harian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun