Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Gambar dan Warna Sangat Menentukan bagi Pemilih Pemilu

19 Februari 2018   06:53 Diperbarui: 22 Februari 2018   14:29 1888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: nasional.SINDOnews.com

Bagi Kabupaten/Kota yang warganya masih mayoritas berpendidikan tamatan sekolah SD/tidak tamat sekolah, dimana angka lamanya sekolah dibawah 7 tahun, maka gambar dan warna menjadi salah satu kunci penentu yang dianggap paling dominan bagi mereka untuk memilih partai yang disukainya. 

Relawan partai dan pengurus partai harus memastikan bahwa visi dan misi partai yang telah ditetapkan diorganisasinya serta kadernya yang mencalonkan nantinya, benar-benar dikenal dan dapat meyakinkan bahwa mereka peserta pemilu untuk memilih dan tidak tergoyahkan saat ada lawan politiknya menggunakan rupiah sebagai strateginya. 

Pastikan agar gambar atau warna serta nomor yang disukainya berada dihatinya, imbasnya akan bisa mendulang suara partainya, sehingga keberadaan partai yang diusung ini benar-benar sebagai amanat rakyat yang patut untuk disuarakan hingga berhasil. 

Realita yang ada memang, suara rakyat adalah modal utama bagi para wakil rakyat yang ingin duduk di kursi panas, baik itu di kursi Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota. 

Mereka para pemilih menjadi obyek yang sangatlah mahal tentunya, wajar bila masih ada praktek-praktek untuk mendulang suara dengan strategi berbagai cara, ada yang melalui promosi ketokohan, promosi kinerja partai, promosi di media televisi maupun ada yang menggunakan media KIE dengan menyebarkan kalender, kaos, brosur, maupun profil dan kartu nama. 

Basis organisasi baik itu stuktural maupun kultural pun dilakukan bagi para kader partai apalagi jika mereka sudah masuk dalam jajaran partai, dipastikan gesekan untuk penomoran atau urutan pun serba ramai secara internal, mereka ingin nomor awal dan memastikan menang dalam pemilihan legislatifnya. 

Semakin banyak suara partainya, jelas semakin diuntungkan status partai ini, karena semakin banyak kader partainya yang memenuhi syarat untuk menguasai parlemen, dampaknya adalah mereka semakin kuat juga pada posisi tawar dan dipastikan memiliki bargaining yang cukup diperhitungkan, baik dalam pemilihan presiden, jatah kursi menteri dan juga kesempatan untuk memperoleh pemimpin daerah dan provinsi. 

Tahun politik, berarti modal para calon legislatif dan ongkos partai politik semakin banyak dikeluarkan, ada pergerakan rupiah yang besar yang dikeluarkan oleh para calon legislatif dan juga pemimpin partai, ongkos politik mereka harus terbayarkan dulu baik untuk pembuatan media promosi maupun untuk proses seleksi dan proses mendulang suara. 

Tahapan demi tahapan mesti membutuhkan cost politik yang tidaklah kecil, semakin besar dan strategi yang dibangun kuat, dan  basis atau akar rumputpun luas, maka semakin berpeluang caleg dan partainya ini terpilih kembali. 

Jarang terjadi mereka yang sudah pernah duduk dikursi wakil rakyat kemudian mengundurkan diri, hampir rata-rata mereka mendaftar kembali sebagai wakil rakyat saat proses pendaftaran caleg. Ini artinya pekerjaan menjadi wakil rakyat itu menguntungkan bagi dirinya dan juga bagi partainya, persoalan bagaimana  rakyatnya sejahtera dan berkeadilan bisa dibilang urusan nanti.

Berkah politik bisa saja terjadi, ketika nomor urut dan suara terbanyak yang sudah ditetapkan kemudian terpilih menjadi wakil rakyat, dikemudian hari yang bersangkutan terseret pidana atau karena meninggal dunia, inipun bisa menjadi berkah politik bagi pemilik suara berikutnya. Kemungkinan bisa terjadi, inilah rantai kehidupan yang harus dilaluinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun