Musim liburan sekolah, dipastikan sekolah ingin memanfaatkan momentum liburan bisa bermanfaat bagi siswa siswinya, mereka mengagendakan kunjungan wisata sebagai ilmu pengetahuan.Â
Tidak ada dalam sejarah pembiayaan studi tour dibiayai sekolah, semua mesti dibebankan kepada pihak orangtua siswa. Pihak sekolah mesti mengumpulkan walimuridnya untuk meminta persetujuan biaya dan juga rute perjalanan obyek yang akan dituju, dan jarang terjadi obyek yang dikunjungi berada di lokasi dimana tempat tinggal siswa (wisata lokal), rata-rata memilih perjalanan yang jauh dan lokasi pilihannya banyak, salah satu wisata ke bali atau yogyakarta atau bamdung dan jakarta.Â
Sebagai contoh pelajar di Kabupaten Brebes, pilihan yang diminati adalah Jakarta-bandung-bali-yogyakarta-malang. Pihak sekolah biar kesannya tidak bisnis, maka meminta biro perjalanan wisata untuk musyawarah dengan pihak walimuridnya, sekolah sifatnya memfasilitasi pertemuan antara pihak biro dan pihak orangtua siswa.Â
Keuntungan dari biro perjalanan mesti ada, karena biro kan juga mengais rejeki dari jasa yang ditawarkan, pihak sekolah juga dapat keuntungan dari selisih yang awalnya sudah dimusyawarahkan antara pihak biro dan sekolah. Mereka akan digratiskan sejumlah gurunya untuk mengawal siswanya saat bepergian. Semua keuntungan sudah diatur sebelumnya sama pihak biro perjalanan wisata. Wajar kan jika bisnis ini juga menguntungkan.Â
Keuntungan biro bisa diambil dari selisih harga armada bus, karena pihak Pengelola Perusahaan Bus akan memberikan tarif yang berbeda antara bus disewa oleh personal dengan disewa pihak biro perjalan wisata, keuntungan kedua adalah selisih paket konsumsi atau paket dengan pihak restoran, kadang pihak restoran juga memberikan paket gratis dan paket discount bagi pihak biro perjalanan wisata, ketiga adalah selisih biaya masuk obyek wisata yang dipilih, hitungan awal adalah per kepala, namun saat pembayaran dengan pihak pengelola wisata bisa dinego lewat berapa jumlah riil rombongan, tapi menggunakan borongan, keempat, adalah keuntungan harga dasar antara iuran putusan orangtua saat musyawarah yang difasilitasi sekolah.Â
Sekarang kita kembalikan kepada pihak sekolah, jika kunjungan wisata mempunyai dampak bagi perubahan karakter anak, maka kegiatan ini perlu dilestarikan dan diagendakan setiap tahun, sehingga bisa menjadi program tahunan, tapi bila siswa yang berkunjung tidak mempunyai dampak terhadap prestasi ataupun terhadap perubahan budi pekerti atau kualitas bagi siswa atau sekolah, maka sudah sewajarnya jika program ini ditinjau kembali.Â
Semoga ada kebijakan sekolah bagi anak-anak  dari keluarga miskin, biar mereka juga bisa mengikuti wisata dengan gratis.Â