Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Warga Masih Suka Buang Sampah di Irigasi Pengairan

12 Desember 2017   13:41 Diperbarui: 12 Desember 2017   13:59 2002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Fb Din Surdjan

Kaget bukan kepalang ketika melihat foto facebook Din Surjan, irigasi harusnya terlihat tidak kumuh dan banyak air, ini malah sebaliknya, penuh sampah dan dibiarkan belum ditangani oleh petugas kebersihan. 

Gambar irigasi ini berada di Desa Klampok Kecamatan Wanasari menuju Desa Keboledan Kecamatan dan menunjukkan bahwa warga dalam membuang sampah lebih senang ke irigasi daripada lewat bak sampah dengan membayar iuran dan diangkut oleh kendaraan persampahan. 

Kondisi ini jika dibiarkan tanpa penanganan akan menyebabkan pengendapan saluran air, sungai cepat dangkal, dan bahu menyengat sangat mengganggu lingkungan depan sungai tersebut, lalat besar akan datang dan membawa kuman penyakit disekitar tempat tersebut, belum lagi bahaya penyakit lingkungan lainnya bisa saja menyertainya. 

Ragam jenis sampah yang dibuang oleh warga, baik itu bantal bekas, botol minuman, pelepah pisang, plastik da  aneka limbah rumah tangga, yang memangg di buang begitu saja tanpa ada penyesalan dari orang yang membuang sampah. Mereka beranggapan lebih mudah membuang sampah diirigasi dibandingkan jika di bakar. 

Pemandangan seperti ini ternyata tidak saja terjadi ditempat ini saja, hampir disepanjang irigasi tersier lainnya pun kerap terjadi, mereka acuh tak acuh, warga di depan rumahpun sebenarnya selalu membersihkan jika tidaklah menumpuk banyak, tapi kalau sudah banyak, rasa lelah dan kesal pun menimpanya, masa setiap hari kita yang di hilir mesti jadi korban ulah manusia yang tak bertanggungjawab. 

Padahal dalam ajaran islam mengajarkan agar umatnya untuk jaga kebersihan. Mengutip tulisan Profesor Sumanto Al Qurtuby dalam catatan Islam dan Masalah Kebersihan Lingkungan, " kebersihan adalah bagian dari iman"? Mana? Umat Islam sibuk "membersihkan dosa" tetapi tidak peduli dengan kebersihan lingkungan dan alam sekitar. 

Padahal, menjaga kebersihan, kelestarian, dan kesehatan lingkungan juga diamanatkan dalam Islam, Al-Qur'an, Hadis dan teks-teks klasik keislaman. Tetapi sepertinya (sebagian) kaum Muslim belum mengapresiasi masalah-masalah fundamental yang tidak ada sangkut-pautnya dengan dunia akhirat, dengan urusan surga-neraka.

Bagi sebagaian besar umat beragama, ibadah itu ya melakukan ritual-ritual tertentu seperti salat atau sembahyang, doa, puasa, dlsb, atau membangun gereja atau masjid atau tempat-tempat ibadah lain. Singkatnya, segala hal-ihkwal untuk "membahagiakan Tuhan" itu ibadah.

Sementara hal-ihwal untuk "membahagiakan manusia" bukan dinilai sebagai ibadah meskipun sebetulnya masalah alam-kemanusiaan itu juga menjadi bagian penting dalam agama dan kitab-kitab keagamaan.

Makna kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman.

Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun