Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kian Marak Alih Fungsi Hutan, Wajar Jika Alam Tak Bersahabat

3 Desember 2017   11:56 Diperbarui: 3 Desember 2017   12:23 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Hutan lindung di wilayah Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Paguyangan,/MTVN_Kuntoro Tayubi

Fungsi Hutan hingga  kini masih sebagai paru-paru dunia, sumber ekonomi, habitat flora dan fauna, pengendali bencana, tempat penyimpanan air, dan untuk mengurangi polusi untuk pencemaran udara. Oleh sebab pentingnya peranan hutan bagi kehidupan yang ada didalamnya, maka sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan hutan. Namun ternyata fenomena maraknya alih fungsi hutan kian marak, terbukti di wilayah Kecamatan Sirampog dan Kecamatan Paguyangan di Kabupaten Brebes pun beralih fungsi, hampir sebagain berubah menjadi tanaman kubis dan sayur mayur. 

Alih fungsi hutan juga terjadi dibeberapa daerah lainnya, seperti di Wonosobo, di Banjarnegara Jawa Tengah, dulunya adalah gunung penuh dengan tanaman keras seperti jati dan albasia atau lainnya, namun karena Keserakahan sebagaian manusia dengan merubah status lahan, bisa berakibat fatal pada keseimbangan alam,  alam harusnya bisa bersahabat dengan makhluknya, namun karena tidak seimbang akhirnya alam pun bisa marah melalui fenomena banjir, longsor dan sejenisnya.  Bahaya akan mengintai penduduk disekelilingnya, dalih alam dirusak untuk kepentingan sesaat, bisa menjadi sumbu pemicu kerusakan demi kerusakan. 

Hutan merupakan sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan secara positif, manfaat langsung yang diperoleh dari hutan adalah kayu serta hasil hutan lainnya sedangkan manfaat tidak langsung yang diperoleh dari hutan adalah pengaturan tata air, rekreasi, pendidikan, kenyamanan lingkungan, udara yang bersih, mencegah terjadinya banjir. 

Bila kita merusaknya, maka yang muncul adalah hutan bisa gundul, menyusutnya sumber mata air. dulunya cuaca dan kabut selalu datang, lama kelamaan lingkungan yang menghuninya berubah menjadi ketidaknyamanan hunian, terasa panas menyengat udaranya, dan saat ada hujan intensitas tinggi, bahaya banjir dan longsor bisa mengintai semua penduduknya. 

Banyak sekali Manfaat Hutan Bagi Kehidupan Manusia:

  1. Menyediakan oksigen O2 – Dengan jumlah pepohonan yang banyak, tentunya hutan akan memberikan suplay kebutuhan oksigen yang cukup besar bagi kehidupan di muka bumi ini.
  2. Menyerap karbon dioksida (CO2) – Keberadaan hutan yang luas di muka bumi akan memberikan peluang penyerapan karbon dioksida yang lebih besar. Carbon dioksida adalah gas yang berbahaya apabila dihirup secara berlebih oleh manusia.
  3. Untuk mencegah erosi – Keberadaan kawasan hutan yang luas juga dapat membantu mencegah erosi atau pengikisan tanah. Pengikisan tanah dapat disebabkan oleh air.
  4. Pelestarian Plasma Nutfah – Plasma nutfah merupakan bahan baku yang penting untuk pembangunan di masa depan, terutama di bidang pangan, sandang, papan, obat-obatan dan industri. Penguasaannya merupakan keuntungan komparatif yang besar bagi Indonesia di masa depan.
  5. Mengatasi Penggenangan – Daerah rendah yang sering digenangi air perlu ditanami dengan jenis tanaman yang mempunyai kemampuan evapotranspirasi yang tinggi.
  6. Pelestarian Air Tanah – Jika hujan lebat terjadi, maka air hujan akan turun masuk meresap ke lapisan tanah yang lebih dalam menjadi air infiltrasi dan air tanah dan hanya sedikit yang menjadi air limpasan.
  7. Iklim –Hutan adalah pertahanan alami terhadap perubahan iklim, menghilangkan gas karbon dioksida rumah kaca dan menghasilkan oksigen. Hal ini membantu dalam memurnikan atmosfer dan mengendalikan kenaikan suhu.
  8. Keanekaragaman Hayati –Hutan mengandung berbagai keanekaragaman hayati yang lebih besar daripada ekosistem lainnya di bumi.  Berbagai macam pohon dan tanaman yang ditemukan di hutan tropis terdiri dari keanekaragaman hayati sangat intensif. Keanekaragaman hayati ini menjadi penting, apalagi tiap spesies saling bergantung telah berevolusi selama jutaan tahun untuk berinteraksi. 

Eksistensi hutan ternyata juga memiliki hubungan yang erat dengan kekayaan hayati didalamnya seperti contoh lembah amazon yang ada di brasil yang dijuluki sebagai hutan hujan tropis terbesar dunia memiliki kekayaan spesies didalamnya mulai dari jenis tumbuh tumbuhan hingga keanekaragam hewan seperti ikan, burung, reptil, amphibi, mamalia dan lainnya. Bahkan banyak ilmuwan mengatakan bahwa masih banyak spesies makhluk hidup yang belum terdokumentasi yang ada disana.

Hasil dari sumber daya kehutanan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menyumbang devisa bagi negara dan sebagian rakyat tradisional juga masih mengantungkan hidupnya kepada hutan. Beberapa produk kehutanan seperti rotan, berbagai getah dan kayu yang dapat diolah kembali sebagai produk ekspor andalan dengan nilai ekonomi tinggi.

Jadi Hutan mampu menghasilkan berbagai jenis produk yang sifatnya langsung dapat dirasakan dan secara tidak langsung. Untuk produk langsung seperti kayu yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan, untuk kepentingan industri dan berbagai getah seperti dari pohon pinus dan damar. Sedangkan produk tidak langsung meliputi air yang keluar dari tanah dan bebatuan serta udara bersih yang dihasilkan oleh dedaunan melalui proses fotosintesis. 

Sekarang Alam disediakan untuk kita manusia, kita sangat tergantung kepada alam, maka menjaganya adalah sebuah keniscayaan. Orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi selalu menutupi kegiatan jahatnya itu dengan kedok sedang memperbaiki alam. Kegiatan illegal loging dengan dalih pemanfaatan hutan, kegiatan alih fungsi hutan untuk perumahan atau perkotaan, alih fungsi persawahan menjadi area industri/pabrik dan lain sebagainya. Mereka melakukan itu semua tanpa memikirkan efek selanjutnya. Bencana alam, banjir, tanah longsor, menjadi bencana rutin pada beberapa wilayah di negara kita setiap tahunnya.

Allah SWT berfirman, “Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. Mereka menjawab: Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS. Al-Baqarah : 11). Dalam ayat-ayat yang lain Allah SWT berfirman : “Dan apabila ia berpaling, ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah : 205)

Bagi orang-orang yang seperti ini, Allah SWT menyuruh kita untuk menghukumnya dengan hukuman yang sangat berat. Bahkan menurut Allah, hukuman mati layak diberikan kepada mereka. Sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri. Yang demikian itu suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan akhirat mereka siksaan yang besar.” (QS. Al-Maidah: 33)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun