Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Waktu yang Tepat Menanam Penghijauan

14 November 2017   09:13 Diperbarui: 14 November 2017   09:51 1697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan lindung di Bumi Petungkriyono, Tempat Menyimpan Air yang melimpah

Curah hujan di beberapa daerah intentitas tinggi, dipastikan turun bisa pada siang, sore, kadang malam, tetesan air hujan mengguyur bumi ini bermanfaat bagi semua makhluk hidup. Sebuah bumi Indonesia yang tumbuh subur jika ditanami semua jenis pohon apapun, tanaman tersebut dipastikan tumbuh dengan baik. 

Musim penghujan ini, beberapa sekolah melakukan gerakan menanam pohon penghijauan, anak yang belajar di pendidikan paud dilatih untuk melihat langsung saat gurunya mencoba untuk menanam pohon tersebut di area sekolahnya, anak usia 5-6 tahun dilatih untuk peduli kepada lingkungannya. 

Bibit pohon disarankan dari orangtua murid lalu mereka diminta untuk mengumpulkan disekolah, karena waktu yang tepat dan suburnya tanah diarea sekolah, dipastikan pohon yang ditanam tumbuh dengan kokoh dan tidak mati. 

Lokasi penghijauam yang lain juga bisa dilakukan, baik dilingkungan pondok pesantren, di kompleks sekolah umum, maupun sekolah lingkungan berbasis agama, termasuk dilingkungan perguruan tinggi, peran serta masyarakat dan dunia pendidikan ini sangatlah penting untuk mewujudkan kotaku hijau. 

Kota hijau akan nyaman dihuni, karena pohon yang tumbuh ini bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya dan juga bagi manusia, salah satu contoh bila ada  pepohonan yang tumbuh subur dan rindang dan kokoh, maka semua makhluk hidup bisa merasakan udara yang bersih, burung pun ikut merasakan kenyamanan, sehingga disaat fajar menyingsingpun suara kicauan burung begitu nyaring dan merdu. 

Pohon berfungsi tempat penampung air, karena tumbuhan ini bisa menyimpan air, contohnya air yang kita minum baik yang bersumber dipegunungan maupun air sumur ini, akan memiliki sumber mata air bila ada banyak pepohonan yang masih kokoh dan tidak ditebangi. Airnya begitu putih, sejuk, dan saat kita minum terasa betul dingin dan segar, kalah air yang dimasukan ke kulkas atau mesin pendingin. 

Pohon juga bisa menurunkan pencemaran udara, polusi dan debu yang mencemari udara ini bisa diserap oleh pohon yang besar dan rindang, namun jika disebuah kota sedikit pepohonan, maka yang terjadi udara begitu pengap, panas, dan tidak nyaman untuk dihuni. Dampaknya merek membeli alat pendingin seperti Air Conditioner, karena beban listriknya mahal untuk alat ini maka pengeluaran kita pun menjadi naik. 

Rumah yang ada pepohonan rindang itu mempunyai nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengan rumah yang tanpa ada pohon sama sekali, terasa jauh berbeda pada tingkat kenyamanan dan kesehatan rumah tersebut. 

Menanam pohon dan timbuh subur itu bagian dari ibadah yang tak ternilai, manfaat kebaikan terus mengalir, bahkan pohon pun bisa mendoakan kepada mereka yang peduli untuk lingkungan sekitarnya. 

Semua pepohonan jika ditebang karena keangkuan dan kesrakahan manusia berakibat pada alam, bahaya bisa mengintai kita, apalagi jika dipegunungan sudah beralih fungsi lahan dari awalnya tumbuh lebat pohon besar, karena alasan ekonomi maka ditebang dan ditanami sayur mayur, maka dampaknya akan muncul longsor, dan kekurangan debit air yang ada, sehingga pada saat musim kemarau di lahan hilir akan mengalami kesulitan air dan dampaknya mereka harus rela mengantri untuk mencati air bagi kehidupannya. 

Ayo tumbuhkan sejak dini menanam pohon rindang, sebaiknya menanam pohon yang mempunyai akar kuat dan bisa menyimpan air banyak. semakin tumbuh subur getakan menanam pohon di kota anda atau disekitar lingkungan anda maka semakin nyaman untuk dihuni. Lestarikan bumiku, janganlah kau rusak dengan keangkuanmu.  

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun