Mohon tunggu...
Pena Likurai
Pena Likurai Mohon Tunggu... Guru - Media Ayat-Ayat Kehidupan

Menulis adalah abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antologi Bersama Puisi Kenangan

14 April 2020   13:40 Diperbarui: 14 April 2020   14:43 3594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah dua keturunan Adam memohon restu Ilaihi Robbi

Merajut kasih yang tak bertepi

Pesonamu datang mengiringi asa

Menguatkan raga balurkan rasa

Suara sendu lembutkan atma

Pelukan mesra untuk sang putri raja

Lambaian tanganmu tak nampak lagi

Benarkah mimpi itu memang nyata

Duka dan lara datang silih berganti

Lembayung senja hanyalah fatamorgana

Sayapku kini patah terbelah dua

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun