Mohon tunggu...
Pena Likurai
Pena Likurai Mohon Tunggu... Guru - Media Ayat-Ayat Kehidupan

Menulis adalah abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antologi Bersama Puisi Kenangan

14 April 2020   13:40 Diperbarui: 14 April 2020   14:43 3594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kenangan adalah candu bagi para pecinta yang rela maupun tidak untuk mengatakannya dengan air mata. Bahwa, kelak ketulusan mampu menangkap ketiadaannya."

BUNGA YANG TELAH LAYU

Oleh: Pena Likurai

Buah dari sebuah kepergian adalah sepi dan kosong

Seolah-olah hari mati ditelan waktu

Dan kesedihan terus berpesta dalam alunan khayalan

Sementara bunga di beranda rumah juga perlahan layu

Dengan perih dan luka yang sama

Entah tentang ketulusan matahari yang berlebihan

Atau keganasan rongga-rongga kegersangan yang mengutuknya

Relung tak lagi seramai pasar malam

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun