Mohon tunggu...
Pena Likurai
Pena Likurai Mohon Tunggu... Guru - Media Ayat-Ayat Kehidupan

Menulis adalah abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Jumat Buat Kekasih

10 April 2020   05:05 Diperbarui: 10 April 2020   06:02 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kekasihku,
bintang malam segera pamit
entah malu pada sorotan fajar yang perlahan melahap tebing
ataukah pada kegelapan yang sudah berserah diri untuk di hukum oleh percakapan hari ini

embun pagi telah jatuh di beranda kesejukan
meneteskan ingatan pada karang-karang tajam
tanpa luka (batin) untuk saling menebus dosa
dan tak pernah menunggu esok untuk menepisbersihkan luka-luka lama

kekasihku,
pagi telah dinyanyikan oleh suara-suara kegaduhan
menggetarkan kamar jiwamu yang sepi
engkau akan menggigil disergap kegelisahan
sebelum hujan turun menerjemahkan jadi lautan amarah
pergilah pada kenangan untuk hidup menghargai matahari dan bulan

kekasihku,
jika hari ini adalah sebuah lembaran kusut yang memburu imajinasimu
berilah kebijaksanaan untuk melepasnya
sebab separuh gairahku akan menjadi atap
menghadang kisah hujan di musim ini

Batas Kota, 10 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun