Mohon tunggu...
Pena Likurai
Pena Likurai Mohon Tunggu... Guru - Media Ayat-Ayat Kehidupan

Menulis adalah abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antologi Puisi Bersama "Cinta"

9 April 2020   10:08 Diperbarui: 9 April 2020   10:31 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata sakral memeluk suci atas tubuh puisi

Yang menyimpan ranumnya akan aroma cinta

Yang abadi agar kita tak terjebak dalam kelam

Cinta itu tenang

Seperti air yang memadamkan api

Mengalir bersama rasa di antara bilur-bilur darah

Yang menetes lantas kau tak peduli bagaimana ia meringis ketika tersayat luka

Cinta itu murah hati

Seperti suguhan kopi sang gadis di dalam sekat

Yang menyekatkan rasa pada gundah

Yang menjadikannya tak kuasa menjalani hidup

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun