Mohon tunggu...
Pena Likurai
Pena Likurai Mohon Tunggu... Guru - Media Ayat-Ayat Kehidupan

Menulis adalah abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antologi Puisi Bersama "Cinta"

9 April 2020   10:08 Diperbarui: 9 April 2020   10:31 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3//

Empat musim kau ada

Kelimpahan buahmu tak tersisa

Sebab batu dari tangan para pelempar

Menghempasmu, mencumbu manismu dan mereka hidup oleh kau yang kuat berakar

Dan kau tak sekalipun terbakar

4//

Sebab sebelum akhirnya kau telah percaya

Hiduplah sebagaimana adanya aku

Seperti pohon yang berkembang, lalu layu

Seperti bayang-bayang akan lenyap, dan tak dapat bertahan, tak akan kekal

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun