Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapa yang Salah

13 Mei 2023   20:32 Diperbarui: 13 Mei 2023   20:33 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa yang Salah

Nur Halizah adalah seorang siswi di sekolah tempat saya mengajar. Pagi itu, selama upacara bendera, dia tiba-tiba jatuh pingsan. Saya segera memeriksanya dan memanggil staf kesehatan untuk membawa dia ke ruang UKS.

Saat dia siuman, saya bertanya padanya apakah dia sudah makan. Namun, dia hanya diam dan terlihat sedih. Setelah saya bertanya lebih lanjut, dia memberitahu saya bahwa ibunya telah meninggalkan rumah selama seminggu karena perceraian orang tuanya.

"Aku sangat bingung, Pak. Bapakku selalu minum dan bertengkar dengan ibuku. Akhirnya, ibuku memutuskan untuk pergi meninggalkan kami," cerita Nur Halizah sambil menangis.

Saya merasa iba melihat kondisi Nur Halizah yang terbengkalai akibat perceraian orang tuanya. Saya memutuskan untuk membantu dan meminta bantuan dari para staf sekolah dan orang tua siswa untuk memberikan dukungan dan perhatian kepada Nur Halizah.

Saat ini, orang tua Nur Halizah masih berantakan karena proses perceraian yang sedang berlangsung. Namun, saya bersyukur bahwa masih ada bapak dan ibu guru di sekolah yang peduli dan siap membantu Nur Halizah dalam situasinya yang malang ini.

"Dia harus diselamatkan, Pak. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupannya tanpa ibunya," ujar saya pada rekan guru yang juga peduli terhadap Nur Halizah.

Kami berjanji untuk selalu memberikan dukungan dan perhatian kepada Nur Halizah dalam situasi yang sulit ini. Saya berharap semoga keadaan segera membaik bagi Nur Halizah dan keluarganya.

Beberapa hari kemudian, saya mengunjungi Nur Halizah di rumahnya untuk melihat keadaannya. Rumahnya terlihat kusam dan berantakan, dan Nur Halizah terlihat sangat lesu. Dia memperlihatkan kebingungannya tentang bagaimana dia akan bisa bertahan hidup tanpa ibunya.

"Saya tidak tahu harus berbuat apa, Pak. Semua terasa begitu sulit sekarang. Aku merindukan ibuku," ujarnya dengan suara pelan.

Saya mencoba menghibur dia dan memberikan beberapa saran tentang cara menghadapi situasi ini. Saya juga membicarakan beberapa opsi untuk membantu dia dan ayahnya agar bisa melalui masa sulit ini. Saya mengingatkan dia bahwa dia harus tetap berusaha dan tidak menyerah, serta selalu berdoa agar keadaan menjadi lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun