Mohon tunggu...
Christian Rahmat
Christian Rahmat Mohon Tunggu... Freelancer - Memoria Passionis

Pembelajaran telah tersedia bagi siapa saja yang bisa membaca. Keajaiban ada di mana-mana. (Carl Sagan)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kultur K-POP yang Depresif dan Cara Mencegah Bunuh Diri

26 Desember 2019   22:52 Diperbarui: 27 Desember 2019   20:49 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia yang punya alasan "Mengapa" harus hidup, akan mampu menanggung segala bentuk "Bagaimana" caranya hidup. 

Barangkali gagasan Friedrich Nietzsche inilah yang tidak terbersit dalam pikiran para selebriti K-POP ketika mereka memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Ya, selebriti K-POP (Korea Selatan) yang meninggal akibat bunuh diri agaknya bukan hal baru lagi di telinga masyarakat. Termasuk di telinga masyarakat Indonesia.

Umumya masyarakat terbagi dua dalam memandang fenomena bunuh diri. Di satu pihak ada yang menilai bahwa orang yang memutuskan untuk bunuh diri adalah orang yang lemah dan tidak memiliki semangat hidup.

Di lain pihak, ada masyarakat yang merasa kasihan terhadap orang yang bunuh diri dan lebih menyoroti faktor-faktor yang mendorong orang tersebut untuk bunuh diri.

Perbedaan pandangan semacam itu memang tidak akan pernah bisa dihindari, dan tentunya menjadi hak setiap individu untuk menentukan sikapnya. Namun, tidak kalah penting juga untuk melihat fenomena bunuh diri di kalangan artis K-POP dengan kacamata yang benar - benar objektif.

Angka kematian akibat bunuh diri di Korea Selatan
Di Korea Selatan, angka kematian akibat bunuh diri adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Kematian akibat bunuh diri ini terjadi pada beberapa golongan masyarakat.

Mulai dari anak usia 10-19 tahun akibat tekanan belajar yang berlebihan, hingga lansia berusia 60 tahun keatas akibat kemiskinan dan kesepian. Pada tahun 2018, dilansir dari www.worldpopulationreview.com, World Health Organization (WHO) menempatkan Korea Selatan pada urutan keempat sebagai negara dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia.

Rasio bunuh diri per 100.000 penduduk Korea Selatan adalah sebesar 26,9. Rasio bunuh diri pada laki - laki sebesar 38,4 dan perempuan sebesar 15,4. 

Sebagai salah satu negara maju di Asia, statistik tersebut cukup mencengangkan. Maka, kesejahteraan materi tentu bukan faktor utama yang menyebabkan tingginya angka bunuh diri di Korea Selatan, terkhusus bunuh diri yang dilakukan oleh artis - artis K-POP. 

Lebih logis kiranya jika kita menempatkan kesejahteraan mental sebagai faktor utama yang mendorong artis K-POP di Korea Selatan melakukan bunuh diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun