Mohon tunggu...
Christian Rahmat
Christian Rahmat Mohon Tunggu... Freelancer - Memoria Passionis

Pembelajaran telah tersedia bagi siapa saja yang bisa membaca. Keajaiban ada di mana-mana. (Carl Sagan)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Sebuah Cerita Mini) Waktu

15 Oktober 2019   15:43 Diperbarui: 16 Oktober 2019   15:34 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukitman melirik jam tangannya. Waktu menunjukkan pukul tujuh lewat empat puluh lima. Waktu yang sudah dipercepat Ibu Sukitman lima belas menit. Jarak tempuh dari rumah Sukitman ke sekolah kurang lebih sepuluh menit. Bisa lima belas menit kalau jalanan sedang tidak bersahabat. Sukitman sudah memperkirakan waktunya. Tentu bukan perkiraan waktu yang bijak. Ia menyudahi sarapan santainya.

"Bu ! Sukitman berangkat!"

"Iya.. Hati-hati di jalan"

Sukitman merasakan ada yang aneh sesampainya di sekolah. Jarum jam tangannya sudah hampir menunjuk angka 8, tapi kenapa sekolah belum seramai biasanya. Di rumah, sebuah senyum kemenangan tergurat di wajah ibu Sukitman, diikuti dengan sebuah pertanyaan. Haruskah jam kita dipercepat tanpa sepengetahuan kita agar kita bisa lebih disiplin dan menghargai waktu?

 

T.A.M.A.T

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun