Mohon tunggu...
Pembuat Tempe
Pembuat Tempe Mohon Tunggu... -

Nothing.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

The Man Who Sold The World

26 Oktober 2014   22:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:40 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Interpretasi Lagu:

The Man Who Sold The World

We passed upon the stair, we spoke of was and when
Although I wasn't there, he said I was his friend
Which came as some surprise I spoke into his eyes
I thought you died alone, a long long time ago

Oh no, not me
I never lost control
You're face to face
With The Man Who Sold The World

I laughed and shook his hand, and made my way back home
I searched for form and land, for years and years I roamed
I gazed a gazely stare at all the millions here
We must have died along, a long long time ago

Who knows? Not me
We never lost control
You're face to face
With the Man who Sold the World

Lyric dari: http://songmeanings.com/songs/view/382/

Lagu ini diciptakan dan dinyanyikan pertama kali oleh David Bowie, dan menjadi lagu ketiga dalam album dengan titel yang sama (Released 1970). Namun lagu ini menjadi begitu populer ketika dimainkan oleh Nirvana dalam acara Unplugged MTV (Released 1994). Selama beberapa waktu, sempat percaya bahwa lagu ini mengenai sales properti yang sedang marak waktu itu di Amerika Serikat sebelum terjadi skandal mortgage. Rasanya ini sejalan dengan interpretasi Nirvana yang memainkannya dengan ringan tanpa kedalaman makna. Berbagai tafsir mengenai lagu ini, bahkan dari Bowie sendiri dapat Anda temui di http://songmeanings.com/songs/view/42516/, http://www.lyricinterpretations.com/david-bowie/the-man-who-sold-the-world, http://www.songfacts.com/detail.php?id=2902, dan di http://en.wikipedia.org/wiki/The_Man_Who_Sold_the_World_(song).

Tapi rasanya tidak asyik jika kita tidak menginterprestasikan sendiri. Ya kan?

Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang berada di persimpangan jalan. Di separuh perjuangan yang melelahkan, saat dia seakan telah mencapai puncak dari perjuangannya. Dalam kesendirian, ia tenggelam dalam lamunan memandang pada diri sendiri atas hasil yang telah diperoleh sampai saat ini. Munculah "pribadi lain" yang tinggal dalam dirinya. Berbincang ini dan itu dan tiba-tiba si "pribadi lain" ini bilang "Aku kira kau sudah lama mati ..."

Dengan tangkas si aku menjawab .... "Ooo nggak-nggak mungkin." I never lost control. Aku ini "the man who sold the world" .... yang diartikan sebagai aku ini manusia yang bisa berbuat apa saja/menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan dan karenanya tak pernah gagal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun