Belakangan ini muncul sebuah berita yang mengabarkan bahwa Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyalah gunakan kekuasaan. Berita ini dilansir oleh dua surat kabar Australia The Age dan Sydney Morning Herald.
Wikileaks merupakan narasumber yang digunakan oleh kedua surat kabar diatas, mengaku mendapatkan data dari kawat diplomatik yang ditulis oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat. Bagaimana mungkin informasi yang sangat rahasia itu dapat bocor ke tangan wikileaks dan akhirnya dipublikasikan kepada khalayak umum, ada beberapa metode yang dapat dilakukan dalam pengamanan informasi yang sangat rahasia sehingga tidak dapat dengan mudah diakses.
Kronologis
Bradley Manning menjadi tertuduh atas bocornya rahasia Amerika Serikat yang saat ini muncul di wikileaks, sebagai analisis intelijen tugas dari manning adalah memastikan kelompoknya memiliki akses ke segala data yang berhak mereka lihat. Ini juga termasuk aliran informasi intelijen diseluruh dunia yang tergabung pada Joint Worldwide Inteligence Communication System / JWICS.
Selain itu manning juga memiliki akses kedalam Secure Internet Protocol Router Network (SIPRNet), yang merupakan server khusus untuk menyimpan dokumen rahasia Amerika Serikat. Dalam dokumen itu terdiri atas dua klasifikasi yaitu ‘Secret’ dan ‘Top Secret’.
Metode Akses
Untuk melakukan akses dan memodifikasi data yang terdapat pada server, harus dibutuhkan satu perangkat yang disebut SNAP. SI-NIPR Access Point merupakan satu perangkat yang dapat digunakan untuk mengubah data, setelah dilakukan perubahan data pada jaringan biasa (Unclassified) maka data dapat ditransfer kedalam Disk atau stick memory serta perangkat penyimpanan lainnya.
Manning juga memiliki account dan password yang dapat digunakan untuk masuk ke dalam jaringan departemen pertahanan Amerika Serikat, itulah yang menjawab mengapa informasi yang diberikan melalui kabel diplomatic ini bias bocor.
Selain itu informasi yang dikirimkan oleh masing-masing perwakilan dari Amerika Serikat yang tersebar di seluruh belahan penjuru dunia, dikirim dengan menggunakan email dalam format PDF di jaringan Kementrian Luar Negeri yang disebut ClassNet. Setelah masuk kedalam server maka file baru diubah ekstensinya ke dalam format PST sehingga mudah untuk dicari.
Setiap analisis dapat diberikan akses untuk mengunduh file PST tersebut dan memindahkan kedalam format SNAP dan memindahkan kedalam CD, itulah yang dilakukan oleh manning.
Setelah dilakukan pengunduhan dan penggandaan file kedalam CD maka manning dengan mudah dan leluasa menghapus log pada server berisi informasi tentang apa saja yang dilakukan oleh analis.
Sehingga penyelidik tidak dapat mengklarifikasi atas informasi dan tindakan-tindakan yang dilakukan pada server. Sebagai besar analis dapat melakukan pengunduhan file dalam ukuran yang besar, sehingga apa yang dilakukan oleh manning tidak mencurigakan.
Atas dasar kejadian yang ada diatas maka tidak mengherankan jika hillary Clinton memberikan komentar bahwa dirinya menyesal atas bocornya kawat diplomatik tersebut dan berusaha untuk mengantisipasi agar tidak terulang dikemudian hari.
Penulis adalah seorang professional trainer Oracle dan Microsoft learning program pada Sciencom dan Iverson Jakarta.
