Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Trump Kontra Deep State

19 Mei 2017   01:46 Diperbarui: 19 Mei 2017   01:59 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perkembangan dan perubahan terus terjadi di dunia presiden Trump. Sering tidak disangka-sangka dan sepertinya pada permulaan selalu kelihatan negatif tetapi lama-lama terlihat juga dominasi positifnya, seperti dalam soal pembocoran rahasia kali ini (pertemuan dengan menlu Rusia Lavrov 10/5). Cobalah kita bandingkan sikap dari McMaster (penasihat keamanan Trump sendiri), sangat berlainan dengan apa yang dia katakan semula. Mc Master pada mulanya membantah bahwa Trump telah membocorkan 'rahasia' itu kepada tamunya sambil mengatakan juga bahwa sebagai presiden AS punya hak khusus untuk itu sesuai dengan konstitusi. "The story that came out tonight as reported is false. I was in the room. It didn't happen."dan juga menambahkan"There is nothing that the President takes more seriously than the security of the American people.", lengkapnya lihat disini: http://www.zerohedge.com/news/2017-05-15/mcmaster-responds-wapo-i-was-room-it-didnt-happen-story-false

Sikapnya sudah berubah total seperti dilansir merdeka.com hari Rabu 17/5, dia bilang:  "Kalau saya sebagai presiden, saya memang ingin berbagi informasi dengan Rusia, yang mana merupakan hak saya. Faktanya ini untuk melawan terorisme. Alasannya karena kemanusiaan. Ditambah saya ingin Rusia terus melawan ISIS dan teror," kata McMaster Penasihat Keamanan Nasional AS itu. McMaster ikut hadir dalam dalam pertemuan Trump dengan menlu Rusia Lavrov di Gedung Putih.

Juga menlu AS Tillerson yang juga hadir dalam pertemuan itu bikin statement: "During President Trump's meeting with Foreign Minister Lavrov, a broad range of subjects were discussed among which were common efforts and threats regarding counter-terrorism. During that exchange the nature of specific threats were discussed, but they did not discuss sources, methods or military operations,". Jadi kedua orang ini membantah 'pembocoran' Trump.

Belum cukup seminggu berlalu, sudah terlihat jelas bahwa McMaster berubah, pastilah menuruti sikap presiden Trump. Kelihatannya kedua orang ini (McMaster dan Tillerson) ketika Trump 'membuka rahasia' itu masih belum mengetahui sikap dan pikiran sesungguhnya dari presiden Trump mengapa dia buka 'rahasia' itu kepada Lavrov.

Selasa 16/5 Trump tulis di Twitternya:

"As President I wanted to share with Russia (at an openly scheduled WH meeting) which I have the absolute right to do, facts pertaining ... to terrorism and airline flight safety," Lihat disini:

http://www.nzherald.co.nz/world/news/article.cfm?c_id=2&objectid=11857506

McMaster sekarang mengerti apa yang dituju dan dimaksudkan oleh Trump dalam pertemuan itu setelah Trump mulai hit back, serang balik lawan-lawannya dalam berita 'pembocoran rahasia' itu. 

Alasan Trump betul memang, kalau mau memerangi terorisme supaya Rusia juga bisa secara efektif memeranginya, bagikan apa saja yang perlu mengintensifkan pekerjaan bersama itu. Trump bersikap jujur saja dan bersih pikirannya memerangi terorisme, terlepas dari apakah dia sudah mengerti bahwa terorisme adalah 'made in USA' (prof Chossudovsky)  ciptaan neolib globalist (deep state) demi world hegemony. Trump bersikap simpel saja, kalau memang terorisme musuh bersama ayo mari sama-sama memeranginya! Bagikan pengetahuan apa yang perlu dibagi supaya lebih efektif dalam tugas bersama ini. Pendapat ini yang populer dan sangat susah dibantah oleh lawan-lawan Trump yang sekarang bergabung dalam koalisi 'deep state' *. 

Berita besar oleh semua media mainstream seperti WP, NYT, CNN, BBC dll soal pembocoran rahasia itu memang langsung mantap dihati banyak orang, dan langsung menurunkan wibawa Trump sebagai presiden AS. Sebabnya ialah karena publik AS sebagian masih hidup dalam bayangan era perang dingin, era permusuhan dengan blok timur yang diwakili oleh Soviet atau sekarang dianggap diwakili oleh Rusia Putin.

Banyak juga yang berpikiran mengapa harus dikatakan soal itu kepada menlu Lavrov. Tetapi dengan kejadian itu, pengetahuan publik AS bertambah dan meningkat terus tentang perpecahan apa sebenarnya yang terjadi sekarang di AS. Bahwa perpecahan itu adalah gambaran nyata perlawanan dari komplotan 'deep state' mau melenyapkan Trump dan politiknya dari AS. Soal 'deep state' ini semakin dipahami oleh publik, dan semakin jelas bahwa penduduk AS sekarang terbagi dua, pro deep state atau pro Trump atau dpl pro neolib globaist atau pro nasionalisme Trump. Hal ini bahkan sudah menjadi perpecahan dan pembagian dunia secara menyeluruh, dan yang tadinya sangat sedikit diketahui oleh publik AS, tetapi sekarang semakin luas dan mendalam pengetahuan rakyat biasa soal perjuangan dua kekuatan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun