Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Rocket Man" Tutup Era Dua Blok

12 Juni 2018   14:14 Diperbarui: 12 Juni 2018   18:15 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Trump menyebut Kim sebagai 'Little Rocket Man' dan Kim sebut Trump sebagai 'mentally deranged dotard'. Ini terjadi pada tahun 2017, ketika

keduanya baru saja menduduki kepresidenan kedua negara. Kata-kata ejekan masing-masing dari presiden Trump dan presiden Kim. Kata-kata ini tidak enak didengar di kuping, tetapi dilihat dari segi lain justru kedua kata-kata inilah yang telah berjasa memulai dan merintis jalan ke pertemuan bersejarah antara dua negara bermusuhan itu. Dua kata (nama) ejekan itu bisa dikatakan telah berperan membuka sejarah baru bagi perkembangan Semenanjung Korea, yaitu Singapore Summit Kim-Trump.

Pagi ini Selasa 12/6 sudah ditanda tangani dokumen persetujuan, tetapi masih belum diumumkan isi dokument itu. Optimisme dan harapan-harapan yang positif mendominasi berita sekeliling Summit ini.

Ini terlihat juga dari kata-kata yang diucapkan sendiri oleh Kim, bahwa 'kita sudah berhasil mengatasi rintangan-rintangan berupa 'prasangka-prasangka lama' yang ada sebelumnya, katanya. Ini tentu memberikan kesan perubahan pikiran/pandangan lama soal hubungan 'timur-barat' perpanjangan kontradiksi lama yaitu Kontradiksi Pokok dunia abad lalu antara blok timur kontra blok barat.

Korea Utara memang satu-satunya negara yang masih berdiri di blok- timur itu, satu-satunya yang masih berusaha bertahan. Dan dari segi lain, Trump adalah presiden pertama AS yang menentang dan berada sepenuhnya diluar kekuasaan 'the secret government' atau 'deep state', syarat yang memungkinkan Trump mengadakan perundingan dengan Korut.

Sepuluh atau sebelas presiden terakhir AS sebelum Trump, tidak pernah berhasil atau berusaha bikin perdamaian dengan Korut, karena semua presiden-presiden ini berada dibawah kekuasaan 'the secret government' atau deep state. Ingat, deep state adalah penggagas NWO dan penggagas politik divide and conquer internasional. 'Komunisme' dan 'Kapitalisme' adalah dua alat utama pecah belah dunia, terwujud dalam kontradiksi pokok dunia abad lalu. Mempertahankan dan memperluas perpecahan dunia adalah benang merah kehidupan rencana NWO.

Trump adalah juga manusia pertama didunia yang telah berjasa membuka jalan baru bagi perubahan dan perkembangan dunia dari segi yang tadinya telah merupakan arah yang pasti ke tyrani kekuasaan NWO. Sengaja atau tidak, Trump telah berhasil turut berperan dalam memaksa rencana NWO 'collapsing'. Dan dengan Singapore Summit, era dua blok definitif berakhir. 

Dengan begitu, seluruh dunia atau semua bangsa-bangsa dunia telah memasuki perjuangan baru dalam kontradiksi baru dunia yaitu perjuangan kepentingan nasional bangsa-bangsa dunia kontra kepentingan global neolib internasional. Inilah Kontradikis Pokok Dunia yang baru abad 21, definitf menggantikan Kontradiksi Pokok dunia yang lama antara blok Barat kontra blok Timur pada abad 20 yang lalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun