Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Indonesia First"

29 Maret 2018   02:46 Diperbarui: 29 Maret 2018   02:58 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada kekhawatiran dikalangan orang Indonesia melihat perang dagang yang sudah mulai antara China dan AS Trump.

Indonesia tidak perlu takut akan akibat-akibat negatif dari perang dagang AS-China. Indonesia tidak ikut atau tak perlu ikut-ikutan perang dua negara ekonomi besar itu. Perubahan dan perkembangan dunia sebagai akibat dari politik ekonomi Trump pada umumnya adalah positif, karena Trump mengangkat persoalan sepenuhnya baru, menentang kebijakan ekonomi lama (neoliberal). 

Perdagangan bilateral- itulah yang dijanjikan Trump dalam perdagangan dunia, sesuai juga dengan janjinya dalam pidato peresmiannya sebagai presiden 2017 yaitu 'America First'.

Hubungan dagang dan mau dagang apa, ditentukan oleh sipedagangnya sendiri, bukan ditentukan oleh orang ke 3 atau organisasi ke 3 seperti bermacam-macam organisasi perdagangan internasional ciptaan neolib. Dalam mengatur volume perdagangan dengan China, kedua negara bisa mempertimbangkan bersama mana yang patut supaya tidak saling merugikan. 

Bukankah China dan AS (Trump) bisa melhat dan mempelajari sendiri bersama? China tidak perlu mempertahankan yang lama kalau itu banyak merugikan AS secara sepihak sebagai akibat dari politik dagang neoliberal anti nasionalis yang lama itu. Sekarang bikin apa yang adil saja bagi kedua negara dan dibicarakan sendiri bersama! Tidak ada orang yang lebih tahu persoalan AS-China selain AS dan China.

Trump membawa pembaruan, pemikiran baru dalam perkembangan dunia yang baru. Sistem lama sudah obsolete, dimana orang ke 3 menentukan nasib tiap negara nasional lainnya, dan ini satu waktu akan mendatangkan perang. Hubungan keadilan apa saja diantara dua nation, hanya bisa dan paling patut dan adil dibicarakan antara dua nation itu saja.

Bagi Indonesia pastilah juga berlaku sistem bilateral itu. Disamping titik beratnya paling bagus karena negeri kita masih jauh ketinggalan terutama dalam bidan industri, adalah perkembangan perdagangan dan industri dalam negeri dimajukan dan dipesatkan. Ini sesuai juga dengan ekonomi berdikari, usaha besar-besaran untuk tidak tergantung dari luar. 

Meningkatkan dan mengembangkan perdagangan bilateral adalah salah satu kunci, tanpa mana sudah kita lalui selama 7 dekade masih tetap tertinggal.

Sekarang dimulai dengan yang baru, model Trump. Indonesia First!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun