Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pecah Belah, Kuasai, Ambil Duitnya

10 Oktober 2017   01:52 Diperbarui: 10 Oktober 2017   02:22 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Seperti diketahui, situasi medan perang di Suriah saat ini sangatlah kompleks." (merdeka com 9/10).

Komplikasi aslinya memang ada beberapa, salah satu yang terlama tentu berkenaan dengan survival atau existensi Arab Palestina dan Yahudi Israel. Arab dan Yahudi . . . dua nation dua kultur yang belum bisa duduk bersama membicarakan bersama nasibnya. Dan komplikasi disini juga ialah apakah mungkin kedua nation ini duduk bersama disatu meja sekarang atau dimasa depan? He he . . . tentu tidak perlu juga terlalu pesimis gitu . . .

Komplikasi lainnya lagi ialah existensi Sunni dan Syiah, dua agama islam yang bertanding sangat hebat. Sunni diwakili Saudi Arab yang kuat ekonomi karena minyak, dan Syiah diwakili Iran yang juga negara kuat di Timur Tengah. Komplikasi tambahannya lagi disini ialah bahwa untuk mempertahankan existensinya yang ketat dikelilingi oleh nation/kultur  Arab, nation Yahudi Israel harus dan terpaksa pandai-pandai berkreasi untuk memanfaatkan semua kontradiksi/konflik lainnya demi keselamatannya sendiri. Bagi Saudi Arab sendiri juga perlu mencari musuh 'luar' (sekarang ditambah dengan Qatar) untuk tetap bisa meredam musuh 'dalam', yaitu perlawanan rakyat Arab yang kapan saja bisa cepat memanas menyingkirkan kekuasaan absolut kerajaan Arab Saudi karena sudah tidak zamannya lagi.

Tetapi komplikasi lainnya yang bikin 'hidup' terus situasi ialah SDA minyak Syria dan Irak yang masih begitu menggiurkan . . . bagi semua yang tinggal dekat maupun yang tinggal jauh dari situ. Dan duit . . . bikin akal dan kreasi bisa tumbuh subur, bukan hanya untuk kebaikan atau untuk kemanusiaan, tetapi juga kreasi sebaliknya bikin akal bulus yang mencelakakan kemanusiaan, karena seperti dikatakan oleh Aristoteles dan juga tertulis dalam bibel bahwa duit atau kecintaan terhadap duit adalah sumber segala macam kejahatan. Dan Paus Fransiskus belakangan juga bilang:   

Behind all this pain, death and destruction there is the stench of what Basil of Caesarea called 'the dung of the devil'. An unfettered pursuit of money rules. The service of the common good is left behind. Once capital becomes an idol and guides people's desacisions, once greed for money presides over the entire socio-economic system, it ruins society, it condemns and enslaves men and women, it destroys human fraternity, it sets people against one another and, as we clearly see, it even puts at risk our common home."

'it ruins society'kata Paus Fransiskus. Ternyata sudah terjadi memang, betapa hancurnya negeri dan masyarakat Syria dan Irak karena the dung of devil itu.

Sumber duit di Irak dan Syria, SDA minyak masih subur . . . itu membikin dan menjamin situasi terus bisa bertahan sangat 'ramai' dikedua negeri ini. Wou . . . hidup dan ramai bagi 'pendatang' . . . . tetapi sangat, sangat  menyedihkan bagi rakyat penduduk aslinya. Dalam menikmati keramaian yang 'hidup' itu, negeri besar pembuat senjata canggih jelas tidak mau ketinggalan, AS, Rusia, kita bisa saksikan dengan mata kepala sendiri keterlibatan dua negara besar ini dalam malapetaka rakyat Syria dan Irak.

Peranan China dimana dalam urusan the dung of the devil dunia itu? Kelihatannya China dengan modalnya yang begitu sudah besar, memang sudah tetapkan jalan sendiri menghadapi semua soal dunia, agak berlainan dengan jalan yang ditempuh oleh dua negara besar lainnya Rusia dan AS.

China pakai jalan damai (bukan berarti AS dan Rusia pakai jalan tidak damai atau perang), dan pengaruh China bukan main-main sekarang diseluruh dunia, dalam perpolitikan dunia, maupun dalam soal ekonomi-finans dunia, karena China secara internasional sudah termasuk negeri ekonomi, finansial kuat.

Terbentuknya bank investasi AIIB (The Asian Infrastructure Investment Bank) berkedudukan di Peking, dengan uangnya pakai jaminan emas, artinya berlainan dengan bank-bank lain yang kapan saja bisa tumbang karena jaminan duitnya hanya angin doang, artinya bukan emas. AIIB 2017 sudah punya anggota 77 negara, dan tambah terus. Satu waktu dimasa depan bisa saja bentuk atau ciptakan currency sendiri dengan jaminan emas, bukan seperti mata uang dolar misalnya yang jaminannya angin berembus itu.

Bitcoin atau mata uang baru 'AIIB currency' . . . bukan tidak mungkin, atau relatif bisa juga segera dilahirkan dan berlaku. Dan ini, pastilah bikin pusing kepala pemilik dan tukang cetak dolar tanpa jaminan seperti Fed he he  . . . Ini memang bikin komplikasi baru bagi dunia dalam soal finans, tetapi disitu tersirat SOLUSI BARU finans dunia, terutama solusi Utang besar negeri-negeri  berkembang, atau utang negara mana saja terhadap bankir rentenir internasional neolib itu, yang pada hakekatnya adalah utang palsu dengan 'uang palsu'. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun