Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ini Bahayanya Kalau Motor Parkir dengan Standar Pinggir

29 Mei 2020   10:47 Diperbarui: 29 Mei 2020   10:47 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian besar pemilik sudah terbiasa menggunakan standar pinggir. (foto: dok. pribadi)

Banyak pemilik yang menyepelekan saat memarkir motor. Ada kesan mau cari gampang. Tidak mau repot sedikit. Atau memang bawaannya sangat malas. Rata-rata atau sekitar 80 persen pemilik, senang memarkir motor dengan standar pinggir. Hayo, kompasianer pasti banyak merasa tersindir dengan kebiasaan menggunakan standar pinggir saat memarkir motor.

Kebiasaan menggunakan standar pinggir itu sebenarnya kurang baik. Apalagi motor diparkir dalam jangka waktu lama. Seperi yang terjadi saat ini. Pasti banyak motor Kompasianer yang sudah terparkir lama gara-gara jarang digunakan, terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kompasianer, kalau bisa hindari penggunaan standar pinggir saat motor jarang dipakai. Biasakan gunakan standar tengah (ganda) jika motor terpakir lama di teras rumah atau garasi. Penggunaan standar tengah disarankan jika motor diperkirakan akan diparkir lebih dari 2 x 24 jam.

Di antara fungsi penting penggunaan standar tengah saat motor terparkir lama, yakni bisa mengurangi tekanan terhadap ban dalam. Jika sudah menggunakan standar tengah, utamanya ban belakang tidak langsung menempel pada lantai. Jika terus-terusan menempel pada lantai, efek yang terjadi, isi angin ban akan berkurang (kempes). Ditambah lagi ada tekanan dari bobot motor, bisa jadi nanti akan mengakibatkan kerusakan pada ban dalam.

Lantas bagaimana dengan ban depan, saat sudah menggunakan standar tengah namun posisinya masih menempel di lantai? Bukankah ban depan yang langsung menempel lantai nantinya terancam kempes juga? Nah, untuk hal itu sebenarnya bisa disiasati dengan menaruh alas. Bisa menggunakan kain keset atau benda apa saja, supaya ban depan tidak bersentuhan langsung dengan lantai. Kalau sudah begitu, maka ban belakang dan depan aman dari ancaman kekurangan angin.

Cukup lima menit

Selain menggunakan standar tengah, hal penting lain yang perlu diperhatikan saat motor lama tidak digunakan, yakni memanaskan mesin. Pokoknya memanaskan mesin penting dilakukan, sempatkan saja walau waktunya cukup lima menit.

Walau waktunya terlihat singkat cuma lima menit, namun hal itu sangat menentukan performa motor saat nanti digunakan lagi. Kenapa sih motor harus tetap dipanaskan walau tidak digunakan? Penjelasannya, dengan motor dinyalakan (dipanaskan) secara rutin, maka fungsi oli akan berjalan.

Oli nantinya akan melakukan sirkulasi dengan melumasi mesin motor. Dengan rutin terlumasi oli, maka mesin motor akan terhindar dari ancaman korosi (karat). Sudah jelas kan, manfaatkan dengan memanaskan motor, yaitu menghindari mesin cepat berkarat. Sebab, jika mesin sudah terkena karat, maka performa motor pun tidak akan optimal.

Hal sepele lainnya yang perlu diperhatikan, jangan lupa untuk mencuci motor. Memang motor sudah jarang digunakan dan terlindungi di garasi. Artinya sedikit saja terkena kotoran. Tapi dengan dicuci, penampilan motor nanti akan terlihat tetap menarik.

Saat mencucui motor upayakan menggunakan wash mitt atau kain berserat mikro (microfiber) agar tidak menyebabkan goresan pada bodi. Kemudian bilas dengan air mengalir secara perlahan dan dimulai dari bagian atas lalu ke bagian bawah dengan seksama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun