Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keindahan Gunung, Hutan, Danau, dan Air Terjun Menyatu di Bantimurung

26 Mei 2020   04:04 Diperbarui: 26 Mei 2020   05:00 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa wisataan menikmati guyuran air terjun di Taman Nasional Bantimurung, Maros. (foto: dok. pribadi)

Jalan-jalan ke Kabupaten Maros Sulawesi Selatan jangan lupa untuk mampir ke Taman Nasional Bantimurung. Banyak pemandangan alam yang didapat di taman tersebut. Wisatawan bisa mendapatkan pemandangan bukit dan gunung, hutan, danau, hingga air terjun.

Bahkan kalau lagi beruntung wisatawan bisa menjumpai berbagai jenis kupu-kupu. Selama ini Taman Nasional Bantimurung dikenal sebagai habitat terbesar kupu-kupu. Cuma, tidak setiap waktu wisatawan bisa melihat kupu-kupu di sana.

Kehadiran kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung, biasanya terlihat pada musim peralihan dari hujan ke kemarau. Atau sebaliknya setelah kemarau mau berganti ke musim hujan. Spesies kupu-kupu juga lebih senang menempati pohon-pohon yang menjulang tinggi.

Kecuali proses metamorfosis selesai dengan ditandai kepompong berubah menjadi kupu-kupu, maka binatang yang sangat cantik itu beterbangan di mana-mana pada kawasan Taman Nasional Bantimurung. Lokasi favorit untuk dihinggapi kupu-kupu, yakni di sekitar danau (telaga) Kassi Kebo.

Hanya saja, perjalanan ke Danau Kassi Kebo agak sedikit menantang. Wisatawan harus melintasi medan yang sedikit menguji nyali. Selain jalannya sempit dan menanjak medannya berada di sisi air terjun. Sebagian wisatawan justru terhenti dulu untuk menikmati keindahan air terjun.

Kalau lagi musim kemarau, di lokasi air terjun banyak wisatawan yang berendam. Airnya sangat menyegarkan. Selain itu alirannya tidak terlalu deras dan sangat jernih. Sehingga banyak wisatawan yang berani berdiri atau berendam dalam guyuran air terjun.

Setelah melintasi air terjun, wisatawan akan menjumpai Danau Kassi Kebo. Di sanalah kupu-kupu senang beterbangan, kadang hinggap sampai di bawah. Sayangnya, seperti sudah dijelaskan di awal, tidak setiap waktu kupu-kupu bisa dilihat. Selain hanya di musim peralihan, umur kupu-kupu juga tidak terlalu lama.

Warga memunguti bangkai kupu-kupu

Kemampuan hidup kupu-kupu paling lama 30 hari. Kemudian mati. Nah bangkai kupu-kupu yang telah mati, biasanya dipunguti oleh warga setempat. Tapi tidak semua bangkai kupu-kupu diambil, kecuali yang memiliki corak bagus saja. Warga setempat kemudian mengawetkan bangkai kupu-kupu itu, kemudian dijadikan cindera mata untuk dijual kepada wisatawan.

Di pintu masuk Taman Nasional Bantimurung, banyak ditemui kios-kios semi permanen yang menawarkan cindera mata, termasuk bangkai kupu-kupu yang sudah diawetkan. Harganya bervariasi tergantung dari keindahan corak kupu-kupu. Kupu-kupu yang sudah diawetkan itu dijual dalam kemasan bingkai kaca.

Wisatawan sebenarnya bisa melihat aneka kupu-kupu lebih banyak lagi kalau mengunjungi museum yang ada di sana. Jadi kalau gagal melihat kupu-kupu yang hidup, bisa memuaskan diri dengan memandangi kupu-kupu yang diawetkan di museum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun