Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Di Hari Idul Fitri, Paling Senang Menyemburkan Sagon

25 Mei 2020   14:48 Diperbarui: 25 Mei 2020   14:46 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sagon bubuk.(cookpad.com)

Apa yang paling menyenangkan waktu kita kecil saat menyambut Hari Raya Idul Fitri? Rata-rata jawabannya pasti senang mendapat baju baru. Sebagian kecil, menjawab senang ikut takbir keliling. Tapi ada juga yang menjawab, senang bisa makan-makan yang enak.

Beruntunglah anak-anak zaman sekarang, yang hobi ngemil makanan enak.
Sebab makanan enak saat ini banyak pilihannya. Makanan ringan produk pabrikan, jenisnya tidak bisa dihitung. Makanan ringan produk rumahan, juga tidak kalah banyak. Mulai dari nastar hingga kastangel.

Tapi ingatkah, makanan dan minuman yang dianggap mewah dan menjadi favorit kita saat Lebaran tiba? Jawabannya gampang. Makanan ringan favorit kita waktu Lebaran tiba, yakni sagon. Minumannya 7Up (baca tujuh up bukan seven ap).

Betul makanan sagon jadi pilihan utama anak-anak. Utamanya sagon bubuk, saat Lebaran akan dibawa kemana-mana oleh anak-anak. Keberadaan sagon bubuk mengalahkan jenis makanan lainnya, yakni opak dan rangginang. Daripadi membawa bekal opak dan rangginang, anak-anak lebih senang membungkus sagon bubuk.

Lantas, warga zaman dulu seperti kompak. Hampir setiap rumah membuat sendiri sagon bubuk. Menjelang Lebaran, ibu-ibu sibuk membuat sagon bubuk, yang boleh dibilang bahannya murah dan prosesnya gampang. Jadi, kalau zaman dulu kita melintasi permukiman penduduk, maka akan tercium aroma sagon yang sangat keras.

Bahan baku pembuatan sagon sendiri sangat sederhana, cuma butuh kelapa parut dan tepung beras. Kelapa parut disangrai sampai menghasilkan warna kecokelatan. Hal yang sama dilakukan pada tepung beras, disangrai dan tunggu sampai berubah menjadi cokelat.

Kemudian kelapa parut yang sudah disangrai campurkan ke tepung beras. Tambahkan garam dan gula secukupnya. Keduanya disangrai dengan api kecil. Proses sangrai dianggap selesai ketika sudah tercium aroma yang menyengat. Dinginkan campuran kelapa parut dan tepung beras yang sudah disangrai. Jadilah sagon bubuk.

Butuh minuman bersoda

Memakan sagon bubuk, sudah bisa dipastikan mulut dan tenggorakan cepat seret (kering). Nah untuk menemani makan sagon, jadi dibutuhkan minuman bersoda. Dulu minuman soda yang paling top ada dua 7Up dan Greenspot. Namun warga zaman dulu kalau makan sagon lazimnya ditemani minuman Tujuh Up (hehehe). Minuman tersebut dianggap bisa menghilangkan rasa seret saat makan sagon.

Untuk anak-anak zaman dulu, sebenarnya tidak begitu "menggilai" saat mengonsumsi sagon bubuk. Saat mereka membawa sagon, sebenarnya cuma pada tahap senang saja. Mengapa demikian? Karena sagon-sagon yang mereka bawa, sebagian besar tidak dikonsumsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun