Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Lereng Anteng, Tempat Nongkrong yang Mengasyikan

15 Mei 2020   04:07 Diperbarui: 15 Mei 2020   04:24 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat nongkrong berbentuk tenda, dari sana bisa menikmati lembah hijau dan cekungan bandung. (foto: dok. pribadi)

Menyebut Lereng Anteng, orang Bandung pasti mengaitkannya dengan tempat nongkrong-nongkrong. Tapi yang suka nongkrong di sana bukan orang Bandung saja. Apalagi kalau akhir pekan atau hari liburan, warga Jakarta banyak yang menyerbu ke Lereng Anteng.

Jangan kaget kalau di akhir pekan, akan sulit mendapatkan tempat di Lereng Anteng. Sejak siang hari tempat itu sudah penuh pengunjung. Menuju malam hari, pengunjung bukannya berkurang, Lereng Anteng yang berada di kawasan Puncak Ciumbuleuit (Punclut) justru makin ramai.

Ada apa sih, sampai banyak orang gemar nongkrong di Lereng Anteng? Kalau soal makanan dan minuman yang ditawarkan di sana, sebenarnya tidak terlalu beda jauh dengan tempat lain. Demikian juga dengan harga yang ditawarkan relatif masih terjangkau.

Di sana, ada berbagai macam kopi, minuman teh, minuman tradisional. Makanan ringannya tersedia, pisang goreng, roti bakar, otak-otak, kue cubit dan berbagai macam jenis roti. Pengunjung yang mau makan berat juga jangan khawatir, mulai dari nasi goreng, nasi bakar hingga nasi liwet tinggal pilih.

Ada bangunan berbentuk kastil yang cukup ikonik. (foto: dok. pribadi)
Ada bangunan berbentuk kastil yang cukup ikonik. (foto: dok. pribadi)

Yang membuat Lereng Anteng menarik untuk nongkrong, yakni penataan lokasinya dan suasana alamnya. Orang kemudian mengenal tempat nongkrong di Punclut itu dengan nama Lereng Anteng. Padahal di tempat itu ada tiga bagian dan kebetulan Lereng Anteng letaknya di tengah. Samping kanan dan kirinya ada Dago Bakery dan D'Blankon. Ketiganya menjadi satu bagian menempati lahan seluas 500 meter persegi.

Penamaan Lereng Anteng juga cocok dengan kontur alam di sana. Tempat nongkrong itu berada di pinggiran/tepi dataran tinggi yang biasa disebut lereng. Penambahan kata anteng sendiri bisa berarti diam (betah). Secara keseluruhan, tempat itu berarti lereng yang membuat betah untuk nongkrong.

Nongkrong di sana memang sangat mengasyikan. Banyak tempat yang bisa dipilih sambil ngopi dan mengonsumsi cemilan. Jika pengunjung lebih menyukai suasana indoor, banyak tempat yang leluasa untuk diduduki. Sebagian besar meja dan kursi terbuat dari kayu dengan desain zaman dulu.

Lokasi ini biasanya dipilih, pengunjung yang sudah berusia tidak muda lagi. Atau rombongan instansi yang ingin melakukan rapat di luar kantor. Memang di sana cocok juga untuk melakukan pertemuan, membahas berbagai program kerja dengan suasana santai.

Untuk nongkrong di bagian lereng, pengunjung harus menuruni tangga. (foto: dok. pribadi)
Untuk nongkrong di bagian lereng, pengunjung harus menuruni tangga. (foto: dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun