Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gua di Puncak Gunung Luang Tidak Seseram yang Dibayangkan

6 Mei 2020   04:09 Diperbarui: 6 Mei 2020   04:09 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah wisatawan mengabadikan keindahan gua di puncak Gunung Luang, Thailand. (foto: dok. pribadi)

Ada objek wisata menarik, unik, sekaligus menantang di Thailand. Jadi kalau wisatawan piknik ke Negeri Gajah Putih itu, jangan terpaku di Pantai Pattaya saja. cobalah berkunjung ke kawasan Phetchaburi. Di sana ada destinasi yang disebut Khao Luang atau Gunung Luang.

Walau disebut Gunung Luang, sebenarnya yang dijual ke wisatawan bukan suasana alam pegunungannya. Memang di awal cerita tadi disebut wisata menantang, karena pengunjung akan menaiki dataran tinggi semacam gunung. Sementara yang disebut menarik dan uniknya, di ketinggian gunung itu terdapat gua.

Gua yang berada di puncak Gunung Luang itu, dikenal dengan nama Tham Klaep atau Wat Bun Thawi. Tidak seperti gua lain pada umumnya, yang harus disusuri dan suasananya menyeramkan. Gua Wat Bun Thawi di dalamnya justru menyenangkan. Ruangnya sangat luas. Sama sekali tidak merasa pengap saat berada di dalam Gua Wat Bun Thawi.

Gua Wat Bun Thawi difungsikan juga sebagai tempat ibadah bagi warga Thailand yang menganut agama Budha. Sampai sekarang, masih rutin dilaksanakan ritual agama Budha di gua tersebut. Makanya, wisatawan bisa menjumpai dua patung Budha berukuran besar, dan bangunan sejumlah pagoda dalam bentuk kecil.

Di dalam gua, terdapat bangunan pagoda untuk ritual ibadah umat Budha. (foto: dok. pribadi)
Di dalam gua, terdapat bangunan pagoda untuk ritual ibadah umat Budha. (foto: dok. pribadi)
Sebelum tiba di lokasi Gunung Luang, wisatawan yang berangkat dari Bangkok harus melakukan perjalanan darat kurang lebih dua jam. Kendaraan pribadi atau kendaraan rombongan, tidak diperkenankan sampai ke puncak lokasi. Kendaraan hanya parkir di pelataran yang cukup luas.

Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan khusus yang disediakan pengelola objek wisata. Kalau di Indonesia, kendaraan tersebut dikenal sebagai mobil odong-odong. Untuk menaiki kendaraan odong-odong tersebut, wisatawan dikenakan tarif 15 bath.

Nah saat sampai di lokasi parkir, wisatawan harus hati-hati keluar dari mobil. Di kawasan tersebut masih banyak kawanan kera. Jumlahnya sangat banyak. Habitatnya memang memungkikan para kera hidup dan berkembang biak. Karena kawasan itu merupakan hutan dengan pohon-pohon yang masih rimbun.

Seorang pemandu wisata, Ismail selalu mengingatkan agar wisatawan berhati-hati di area Gunung Luang, terkait keberadaan kera. Binatang tersebut sering usil dan bisa mengambil barang-barang yang dibawa wisatawan. Jadi, barang semacam kacamata, handphone, atau kamera harus dijaga ketat.

Usai wisatawan diantar mobil odong-odong, maka tantangan akan dimulai. Wisatawan di ketinggian 92 meter puncak Gunung Luang, akan menaiki tangga berbatu. Medannya naik turun dan terakhir terus menurun sampai ke pintu Gua Wat Bun Thawi. Tidak berbahaya tapi cukup menguras tenaga. Selain itu perlu waspada, apalagi kalau setelah turun hujan, batuan di sana cukup licin. Lebih dari seratus anak tangga yang harus dilewati.

Batuan stalaktit dan stalakmit yang menyambung, jadi pemandangan yang indah. (foto: dok. pribadi)
Batuan stalaktit dan stalakmit yang menyambung, jadi pemandangan yang indah. (foto: dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun