Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Cegah Batuk, Hindari Gorengan dan Minuman Dingin

28 April 2020   06:54 Diperbarui: 28 April 2020   07:03 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi batuk. (foto: via KOMPAS.com)

Menjelang Bulan Ramadan kadang ada rasa waswas. Terutama menyangkut kesiapan fisik. Secara mental pastinya sudah siap menjalani ibadah puasa. Namun gangguan kesehatan tubuh, sering kali tidak terduga.

Apalagi di usia yang tidak muda lagi. Penyakit-penyakit ringan kadang mudah menghinggapi. Kelihatannya sepele, tapi tetap saja mengganggu kelancaran ibadah puasa. Seperti batuk dan pilek, sering membuat jengkel kalau datangnya pas Bulan Ramadan.

Harus diakui, dengan bertambahnya umur jadi mudah alergi. Mencium bau asap rokok saja mudah batuk. Demikian juga kalau di jalanan, terpapar polusi asap knalpot kendaraan, tenggorokan dan hidung tidak bisa kompromi lagi. Ancaman lain, tentu saja debu yang beterbangan.

Lolos asap rokok di kantor, asap knalpot dan debu di jalanan, belum tentu aman juga saat berada di rumah. Perumahan yang dekat pinggir sawah, sering dihadapkan dengan kebiasaan petani yang membakar jerami kering seusai musim panen. Asap pembakaran tersebut sering menyerupai kabut tebal dan bisa membuat sesak napas.

Beruntungnya Bulan Ramadan tahun ini, masuk musim hujan. Minimal debu tidak banyak yang beterbangan. Asap kendaraan bisa teredam. Demikian juga asap dari pembakaran jerami tidak akan muncul, karena petani baru musim tanam. Asap rokok di kantor juga bisa dihindari, bertepatan dengan diberlakukannya kerja di rumah.

Lantas akan aman-aman sajakah, dari penyakit ringan? Belum ada jaminan memang. MUsim hujan juga tetap memberi ancaman. Cuaca yang dingin terus menerus, bukan saja bisa mendatangkan penyakit batuk dan pilek. Tapi juga bisa menyerang rasa ngilu pada tulang-tulang persendian.

Persiapan untuk mengantisipasi penyakit-penyakit ringan itu memang sudah dilakukan jauh-jauh hari. Seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu menyediakan tablet vitamin, sebagai suplemen tambahan. Bukannya tidak percaya pada kesehatan fisik sendiri, tapi dengan mengonsumsi suplemen tambahan, minimal bisa menambah daya tahan tubuh.

Kebijakan diam di rumah saja juga secara tidak langsung memberikan keuntungan. Dengan tidak banyaknya aktivitas di luar, stamina fisik pastinya tidak banyak terkuras. Kondisi ini bisa menjadi modal tambahan dalam menjalankan ibadah puasa.

Jamu racikan sendiri
Langkah lain yang diambil untuk mengatasi penyakit ringan, sekarang rutin membuat cairan jamu yang diracik secara mandiri. Pembuatan jamu itu berbahan baku, jahe, kunyit, sereh, asem, dan gula aren. Bahan-bahan tersebut direbus dalam air secukupnya.

Mengonsumsi jamu racikan sendiri itu cocok di musim hujan dan sebagai antisipasi batuk, pilek serta nyeri sendi. Jamu diminum menjelang tidur dan khasiatnya langsung terasa. Tenggorakan hangat dan badan jadi bugar, yang pada gilirannya mendukung ibadah puasa jadi lancar tanpa gangguan penyakit yang sepele tapi menyebalkan.

Walau sudah membekali diri dengan suplemen dan minum jamu tradisional, perilaku menahan nafsu pun harus dijalankan. Kadang, saat menjalakan ibadah puasa tidak terkontrol melahap sajian makanan dan minuman di kala masuk waktu buka. Ada baiknya menghindari atau tidak terlalu banyak mengonsumsi minuman yang dingin. Ini penting, karena sudah musimnya hujan, minumnya dingin, bukan tidak mungkin gampang terserang batuk dan pilek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun