Masyarakat perantauan di Bandung tampaknya makin sulit untuk pulang mudik pada Lebaran tahun 2020. Utamanya mereka yang menggunakan moda transportasi umum, akan terbentur dengan kebijakan larangan melayani angkutan mudik.
Termasuk layanan kereta api, sudah dipastikan tidak mengangkut pemudik dari Bandung ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Keruan saja pemudik yang sudah membeli tiket jauh hari jadi kelimpungan.Â
Bukan karena harus mengurus pengembalian uang tiket yang bolak-balik dari rumah ke stasiun, tapi juga bingung mencari transportasi pengganti. Belum lagi mereka dihadapkan pada larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah.
Rasa bingung dirasakan Ibu Budiarti yang asal Malang. Dia jauh hari sudah pesat tiket kereta api (KA) Malabar untuk pulang mudik ke Malang. Namun, setelah ada larangan pulang mudik dan pemberitahuan dari PT KAI tentang pembatalan jadwal operasi KA, dia hanya bisa pasrah.
"Saya sudah biasa mudik dengan kereta api. Sekarang malah ada pemberitahuan, semua jadwal kereta api yang melayani mudik, dibatalkan. Sudahlah pasrah saja. Tahun ini bakal tidak mudik. Lagian juga repot, mau pakai apa lagi pulang kampungnya," kata Ibu Budiarti lirih.
Pak Wito yang bekerja sebagai satpam juga, sudah memastikan dirinya tahun ini tidak melakukan mudik Lebaran. Cuma dia masih kebingungan cara menukarkan kembali tiket ke stasiun. Kalau betul bisa ditukarkan kembali seratus persen, lumayan untuk nambah bekal sehari-hari hidup di Bandung.
"Beneran tidak ya, tiketnya diganti seratus persen. Semoga saja prosesnya tidak berbelit-belit. Malas juga ngurusnya kalau banyak aturan, sudah gitu pencairannya tidak langsung. Harus nunggu beberapa hari dulu. Kalau soal mudik sudah saya pastikan, tahun ini tidak dulu," ucap Pak Wito.
Kondisi yang sama menimpa Ibu Wiwik. Dia yang rutin setiap Lebaran pulang ke Yogyakarta harus menunda dulu bertemu sanak saudaranya. Dia merasa nyaman pulang kampung menggunakan kereta api. Kalau menggunakan bus, Ibu Wiwik mengaku tidak cocok. Tapi sekarang dia tidak ada pilihan, jadwal kereta dibatalkan, cari bus juga pasti tidak dapat.
"Sebenarnya saat ini kesel juga berada di rumah. Sudah tidak kerja di kantor. Rencana mudik malah batal. Mau kemana-mana tidak bisa. Rencana lain juga tidak punya. Jadi tidak jelas semuanya. Paling nanti ngurus pengembalian uang tiket kereta," ujar Ibu Wiwik yang sudah pesan tiket KA Lodaya.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung sudah mengumumkan pembatalan sejumlah jadwal kereta api, menyusul adanya larangan dari pemerintah terkait mudik. Namun, PT KAI memastikan, uang pembelian tiket akan dikembalikan sepenuhnya kepada calon penumpang yang perjalanan mudiknya dibatalkan.
