Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bermain Paintball Seusai Jalan-jalan di Kebun Teh

7 April 2020   04:08 Diperbarui: 7 April 2020   05:06 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di ketinggian kawasan kebun teh, terlihat lalu lintas kendaraan di bawah.

Bermain di kawasan kebun teh tidak ada bosannya. Di Bandung banyak pilihannya. Bisa ke arah Ciwidey. Atau ke Pangalengan. Bisa juga ke Lembang. Lanjut sedikit ke Ciater Subang. Tapi seru juga bermain ke kawasan kebun teh Puncak Pass, Cisarua Bogor.

Kelebihan bermain di kawasan kebun teh Puncak Pass Bogor, dari ketinggian bisa melihat lalu lintas di jalur yang menghubungkan Cianjur-Bogor-Jakarta. Lokasi yang biasa dijadikan trekking wisatawan itu masuk wilayah perkebunan Teh PTP VII Gunung Mas.

Kalau wisatawan menginap di Hotel Puncak Pass, pemandu trekking biasanya mengajak keluar dan menyeberang jalan raya ke arah kanan. Pada awal perjalanan medan tidak terlalu berat. Lepas dari 200 meter, siapkan fisik yang prima karena ada medan yang mendaki.

Dalam melakukan perjalanan di kawasan kebun teh Puncak Pass, ada baiknya wisatawan mengenakan baju hangat. Cuaca dari pagi hingga siang tetap dingin. Demikian juga celana, kalau bisa hindari pemakaian celana pendek. Selain mengantisipasi udara dingin, selama perjalanan pendakian sering ditemukan ulat.

"Ulatnya tidak berbahaya. Ukurannya juga kecil. Cuma di perjalanan trekking sering ditemukan ulat. Kalau yang penakut, atau jijik, atau punya alergi memang bermasalah. Sering nempel ke tubuh. Tapi kalau kita pakai celana panjang, pasti aman," kata pemandu trekking, Nanang.

Siang hari masih terlihat kabut di kawasan kebun teh.
Siang hari masih terlihat kabut di kawasan kebun teh.

Seorang wisatawan Didih, kaget juga menjumpai banyaknya ulat. Dia sempat kewalahan menyingkirkan ulat-ulat kecil yang menempel di betisnya. "Sempat bagaimana ya tadi tuh. Takut sih tidak, cuma ada merindingnya. Saya salah kostum lagi, pake celana pendek. Jadi aja tadi repot menyingkirkan ulat yang nempel di betis," katanya.

"Iya agak terganggu juga tadi perjalanan. Nggak kepikiran bakalan bertemu dengan ulat-ulat. Untung pakai baju lengan panjang, celana juga panjang, kaki aman pakai sepatu. Buat teman-teman yang mau ke sini, memang bagusnya pakai sepatu, biar aman," ujar wisatawan lainnya, Daniel.

Walau perjalanan terus menanjak, wisatawan tidak perlu khawatir, karena banyak tempat istirahat. Biar tidak menguras tenaga ada baiknya di tempat istirahat itu foto-foto dulu. Latar belakangnya bisa mengambil kawasan kebun teh yang menghijau. Bisa juga mengambil sudut gambar, biar yang difoto terlihat di ketinggan, sementara di bawahnya terlihat jalur jalan kendaraan.

Selain bisa menghirup udara segar, di ketinggian kebun teh kita bebas bersenda gurau. Bisa juga melampiaskan kegembiraan dengan menjerit histeris. Melepaskan semua beban pikiran.

Dalam perjalanan pulang yang menurun, para wisatawan ada baiknya menuruti perintah atau arahan-arahan dari pemandu. Ini terkait jalur pulang yang sebenarnya sudah dibuat. Namun ada kalanya, wisatawan ingin buru-buru sampai ke bawah. Tanpa memilikirkan risiko, seringkali wisatawan yang bandel melakukan potong kompas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun