Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cegah Penyebaran Virus Corona, Pasar Kamis Dibubarkan

19 Maret 2020   08:06 Diperbarui: 19 Maret 2020   11:05 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang buah terpaksa pindah lokasi ke sisi persawahan--dokpri

Ibu-ibu perumahan Riung Bandung Kelurahan Cipamokolan Kecamatan Derwati Kota Bandung, Kamis (19/3/2020) pagi sudah ngerumpi. Mereka membicarakan tidak bisa belanja kebutuhan dapur.

Mereka bukannya tidak punya uang. Atau langkanya barang sembilan bahan pokok (sembako) di wilayah itu. Melainkan, mereka tidak menjumpai para pedagang yang biasa nongol di pasar kaget tiap hari Kamis.

Selidik punya selidik, tidak adanya pedagang membuka dasaran di seputaran halaman Masjid Baiturrahim pada hari Kamis, karena ada imbauan dari pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baiturrahim. Pihak DKM meminta kesadaran para pedagang agar tidak melakukan aktivitas dulu, terkait upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Halaman Masjid Baiturrahim yang biasa ramai dengan pedagang, pada Kamis ini diseterilkan--dokpri
Halaman Masjid Baiturrahim yang biasa ramai dengan pedagang, pada Kamis ini diseterilkan--dokpri
Aktivitas pedagang dan dan pembeli di sekitar halaman masjid, dianggap bisa mengumpulkan massa dalam jumlah banyak. Dan hal itu menimbulkan kekhawatiran adanya penyebaran virus corona. Sementara pemerintah sendiri meminta agar warga mengurangi dulu kegiatan yang bisa mengumpulkan massa.

Sebelumnya, keberadaan pasar kaget tiap hari Kamis sangat digemari warga Kelurahan Cipamokolan dan Kelurahan Derwati. Utamanya ibu-ibu senang bisa belanja di pasar kaget tiap hari Kamis, karena barang-barang yang dijual harganya lebih murah.

"Lumayan ada selisih seribu sampai duaribu ketimbang di tempat lain. Makanya banyak ibu-ibu yang belanja di sini. Kemunculan pedagang tiap hari Kamis selalu kami tunggu. Pokoknya ada saja yang kami beli," kata Ibu Imas.

Sejumlah pedagang sempat membuka dasaran--dokpir
Sejumlah pedagang sempat membuka dasaran--dokpir
Ibu Lela juga mengatakan yang sama. Menurut dia, barang yang dijual pedagang di pasar kaget hari Kamis harganya murah-murah. Untuk beli, cabai, bawang dan sayuran enak di Pasar Kamis. Kalau di warung agak mahal. Selain itu, di Pasar Kamis pilihannya lebih banyak.

Ibu Kartini justru merasa kaget, pada Kamis ini tidak ada aktivitas pasar kaget. Belum sempat ke lokasi, dia sudah mendengar dari tetangga, para pedagang diminta membubarkan diri. Akhirnya dia terpaksa belanja ke warung.

Para pedagang sebenarnya sempat melakukan "kucing-kucingan". Mereka memang tidak membuka dasaran di sekitar halaman Masjid Baiturrahim, tapi pindah lokasi ke Jalan Saluyu pinggir persawahan.

Para pedagang yang menggunakan mobil dan motor, langsung menjajakan bara dagangannya. Sempat terjadi jual beli. Beberapa ibu juga, langsung saling memberi tahu.

Pedagang cabai dan bawang kembali mengemasi barangnya--dokpri
Pedagang cabai dan bawang kembali mengemasi barangnya--dokpri
Cuma hal itu tidak berlangsung lama. Para pedagang kembali diusir untuk pergi menjauh dan tidak menyulut pengumpulan orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun