Ternyata keberuntungan masih menyelimuti timnas Indonesia. Dalam laga keras "El Classico Melayu" Indonesia berhasil mengalahkan malaysia pada babak adu pinalti.
Indonesia tampil apik dibabak pertama dengan performa yang cukup baik, serangan satu dua diperagakan oleh pemain Indonesia. Lapangan tengah berhasil dikuasai dengan baik oleh Indonesia melalui Bayu Gatra, Egi Melgiansyah, dan Fandi Eko Dono. Gol Indonesia diciptakan oleh Bayu Gatra dibabak pertama pada menit 30 yang melakukan kerja sama yang apik dengan Fandi Eko Dono. Indonesia menguasai ball position di babak pertama. Namun, Malaysia tampil bringas di babak kedua. Malaysia seperti biasa memainkan taktik serangan di babak kedua, terlihat serangan yang begitu gencar dari Malaysia terlihat di babak kedua, pelatih Malaysia sampai memasukkan 4 striker untuk mendongkrak serangan Malaysia, akhirnya pada menit 84 Thamil Arasu berhasil melesakan gol penyeimbang bagi Malaysia. Andik Vermansyah yang diharapkan mampu menjadi striker yang dapat menjadi pembeda dalam laga ini, sepertinya tidak bisa berbuat banyak. Penampilan Andik sebagai pemain pengganti kurang begitu efektif untuk mendongkrak permainan timnas Indonesia. Hingga pluit babak kedua dibunyikan skor masih 1-1 yang membuat pertandingan harus dilanjutkan dengan babak tambahan.
Pada babak ini pertandingan berlangsung dengan tempo yang tinggi, stamina yang menurun dan tekanan dari kedua tim, membuat para pemain sempat terpancing emosinya. Hal ini tentu sangat merusak ritme dari permainan Indonesia. Â Kedua tim silih berganti melakukan penyerangan, tekanan demi tekanan diterima oleh masing-masing pemain belakang dan penjaga gawang kedua tim. Manahati Lestusen bermain sangat apik bersama Syarifuddin dibarisan pertahanan Indonesia. Namun tetap tidak tercipta gol hingga laga harus dilanjutkan dengan adu pinalti.
Dalam adu pinalti laga berlangsung dengan seru. Penendang pertama Malaysia Thamil Arasu yang sebelumnya mencetak gol dibabak kedua gagal melakukan eksekusi tendangan pinalti, juga Syahrul Sahad pemain tengah Malaysia sebagai penendang kedua gagal. Kiper Kurnia Mega yang menjadi benteng terakhir harapan kemenangan Indonesia, mampu menahan DUA tendangan pemain Malaysia. Penampilan apik Kurnia Mega dalam laga ini patut diacungi jempol. Â Manahati Lestusen yang tampil apik dalam babak normal dan tambahan, gagal mengeksekusi pinalti ke gawang Malaysia akibat plesingnya terlalu tinggi diatas mistar gawang, meski kiper Malaysia salah mengantisipasi datangnya bola.
Penentu kemenangan Indonesia ditentukan oleh Yohanes Pahabol yang mengeksekusi tendangan pinalti dengan sangat baik. Tendangan kerasnya gagal diantisipasi oleh penjaga gawang Malaysia. Dan akhirnya Garuda Muda, Indonesia Lolos ke Final SEA GAMES 2013.
