Mohon tunggu...
Politik

Dampak Positif Kemenangan Donald Trump Bagi Indonesia

12 November 2016   00:38 Diperbarui: 12 November 2016   00:48 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: documentarytube.com

Keberhasilan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat terpilih ke-45 membuat dunia bertanya-tanya dan terkejut. Sejak awal, Donald Trump sudah diprediksi kalah. Bahkan, sejumlah lembaga survei dan media ternama di Amerika merilis hasil survei dan jejak pendapatnya, bahwa Hillary Clinton akan menang telak jika melawan Donald Trump.

Sebut saja lembaga survei ternama Amerika seperti Five Thirty Eight. Dari hasil surveinya, elektabilitas Hillary jauh di atas Trump. Hillary 70, 9 %, sedangkan Trump hanya mencapai 27, 3 %, sisanya belum menentukan pilihan. Begitu juga dengan hari survei Real Clear Politics. Ia merilis bahwa Hillary akan menang melawan Trump dengan selisih 2, 2 %.

Selain lembaga survei, media ternama Amerika juga tak kalah kencangnya dalam menyuarakan kemenangan Hillary Clinton. New York Times misalnya, ia memprediksi 46 % Hillary menang, sedangkan peluang Trump untuk menang hanya 42, 9 %. Begitu juga dengan BBC. Dari hasil jejak pendapat yang dilakukannya, Hillary berhasil memperoleh suara 48 %, sedangkan Trump hanya 44%. Berbeda dengan BBC dan New York Times. Prediksi Reuters/Ipos malah mengeluarkan angka yang lebih tinggi, yakni 90% Hillary Clinton akan menang telak jika bertanding dengan Donald Trump.

Itulah alasan mengapa dunia tercengang melihat kemenangan Donald Trump. Rakyat Amerika tidak menyangka, terkejut, terpana dan bertanya-tanya, begitu ampuhnya strategi Donlad Trump hingga yang awalnya banyak yang memprediksikannya kalah, malah berbalik arah 180 derajat.

Usut punya usut, ternyata kemenangan Trump ditengarai karena penduduk Amerika sudah jenuh dengan kondisi ekonomi negaranya yang kian hari, kian terpuruk. Bisa dilihat bagiamana perbedaan kampanye Hillary dan Trump. Jika Hillary selalu mengandalkan kedigdayaan Amerika, berbeda dengan Trump. Ia justru menunjukkan di depan publik, bahwa saat ini Amerika bukan lagi negara Adi Daya, tapi, tak lebih sebagai negara yang perkembangan ekonominya semakin merosot. Hal itu sangat berbanding lurus dengan apa yang dirasakan oleh penduduk Amerika.

Sebagaimana dilansir oleh CNN Money, upah buruh di Amerika dalam beberapa bulan terakhir hanya tumbuh 2 %. Ini jauh dari target The Fed yang menargetkan sekitar 3, 5%. Pertumbuhan ekonomi dengan angka 2% masih dianggap sedikit bagi masyarakat AS untuk bisa memulihkan perekonomian negaranya yang kian merosot.

Oleh sebab itu, masyarakat AS ingin melihat perubahan. Dan oleh karenanya, Donald Trump yang berlatar belakang pengusaha real estate, dipandang masyarakat AS sebagai tumpuan harapan mereka agar kondisi ekonomi AS segera membaik.

Kemerosotan ekonomi tak hanya dirasakan oleh Amerika. Di negara-negara Eropa, dan sebagian Asia juga kena dampaknya, termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III belum membaik. Diperkirakan bergerak di kisaran 4, 9 sampai 5, 3 %. Mengalami penurunan dibanding dengan kuartal II yakni 5, 8%.

Lantas, adakah dampak kemenangan Donald Trump untuk perekonomian di Indonesia?

Kemenangan Donald Trump jelas berdampak positif bagi petumbuhan ekonomi Indonesia. Jauh sebelum Trump mencalonkan diri sebagai Presiden AS, Trump sudah memiliki investasi di Indonesia, terutama di bidang properti.

14 Agustus 2015, Donald Trump sangat dekat dengan Hary Tanoesoedibjo. Kedekatan Hary Tanoe dan Donald Trump, bisa terlihat bahkan ditengah kesibukan kampanye Trump menyempatkam diri bertemu dengan Fadli Zon dan Setya Novanto dkk yang ingin bertemu. Tak lain tak bukan karena HT yang memberikan akses

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun