Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis dan Penulis

Freelance || Writer || Reading || Cofee || Sampaikanlah Kebenaran Dengan Pemahaman Orang Banyak || Manjadda wa Jada || E-Mail: pecandusastra96@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Sisi Lain Novel Roman Love from A to Z Karya SK Ali

24 Mei 2023   12:26 Diperbarui: 24 Mei 2023   12:36 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram Pecandu Sastra (pecandusastra96) ©2022

Review Novel Roman "Love from A to Z" karya S.K. Ali 

Love from A to Z merupakan novel karya S.K Ali. Dengan bahasa asli, Bahasa Inggris, novel ini menjadi salah satu nominasi Goodreads Choice Award kategori Young Adult Fiction pada tahun 2019.

Di Indonesia, diterbitkan dalam 'Bahasa Ibu' melalui salah satu penerbit mayor; Republika pada Desember 2021 lalu.  

Secara umum, novel ini berbicara tentang cinta. Kisah tokoh utama laki-laki yang bernama Adam, seorang pemuda muslim yang menjadi mualaf di usia sebelas tahun, pengrajin sekaligus penyintas sklerosis ganda seperi yang di idap almarhumah ibunya.  Sosok yang tenang dan terampil, dengan kelihaian tangannya, barang-barang yang tak berharga pun bisa menjadi karya seni penuh makna.

Dan Zayneb, gadis muslim yang penuh semangat, serta pemberani. Keduanya secara tidak sengaja dipertemukan di Bandara, dan saling terpukau dengan kepribadian masing-masing. Zayneb kagum pada Adam yang mampu membuat keputusan besar untuk menjadi mualaf di usia belia, dan Adam selalu bersemangat melihat pancaran energi dari apa pun yang dilakukan Zayneb. 

Disajikan dengan apik, menggunakan bahasa yang sederhana, lugas, dan jelas. Melibatkan jurnal keajaiban dan keganjilan, serta kesan yang mereka dapatkan dalam pertemuan setelahnya. Sehingga setiap pembaca nyaman menyelami samudera kisah di dalamnya. Novel ini sangat bagus untuk dikaji dan menjadi teman berjuang dalam menegakkan keadilan. 

Jurnal tersebut membuat keduanya sadar akan ketertarikan satu sama lain. Tanpa disadari keduanya pun saling tahu jika sama-sama tertarik. Namun, saat mereka mulai mengerti perasaan masing-masing, keduanya sadar bahwa ada perbedaan yang tak bisa dijembatani. Masalah yang kompleks datang mendera secara bertubi-tubi, serta cara Adam yang berbeda dalam menyikapi permasalahan membuat ia menarik diri dan memikirkan kembali tentang segalanya.      

Sepintas, jika kita membaca dari sudut pandang judul dan sampul, maka akan terpikirkan bahwa buku ini membahas tentang cinta, romansa anak muda dengan segala kejutnya. Namun, salah besar, jika masih menaruh prasangka itu setelah membacanya. Buku ini dalam jauh lebih dalam dari pada sebuah rasa-romansa anak muda. Selain bercerita tentang hubungan antara Adam dan Zayneb, banyak isu-isu yang dibahas di dalamnya. Tentang Islamophobia dan propagandanya, 'perang' yang tanpa henti, hak asasi manusia, dan diskriminasi di lingkungan sekitar hingga sekolah yang dialami Zayneb dan kaum minoritasnya (saudara sesama muslim). Juga, tentang perjuangan dan kegigihan Adam dalam melawan penyakit yang ia derita. 

 Ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik, seperti sosok Zayneb yang dengan vokal, berani menyuarakan pendapatnya dalam menegakkan keadilan dan diskriminasi, meski tidak semua permasalahan selesai dengan angkat suara. Sikap Adam yang begitu peduli terhadap keluarga, dan yang selalu bijaksana dalam menyikapi setiap permasalahan dengan tenang dan dingin. Pentingnya memilih lingkungan (cyrcle) pertemanan sebagai support sistem. Serta penerapan nilai-nilai toleransi antar agama yang sesuai.  

Bagi para pembaca budiman yang sedang dalam fase remaja ataupun dewasa, yang sedang menjalin hubungan dengan lawan jenis, tipe interaksi antara kedua tokoh utama dalam novel ini bisa dijadikan referensi untuk menjalani hubungan tanpa menentang ukhuwah. Dan, yang tidak kalah pentingnya, cara Zayneb dalam menegakkan keadilan dan menumpas diskriminasi dalam minoritas. Terkadang memang tidak perlu bersuara lantang dan keras untuk melawan ketidakadilan dan diskriminasi. Diam dan prestasi juga cukup mampu membungkam dan memenangkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun