Pada akhir tahun 2019, di Negara China dihebohkan dengan munculnya Virus Covid-19. Hanya beberapa bulan saja virus tersebut menyebar ke seluruh dunia. Pada tanggal 2 Maret 2020, Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa ada dua kasus pasien positif Covid-19. Pengumuman kasus tersebut menandakan Virus Covid-19 telah masuk ke Negara Indonesia. Masuknya Virus Covid-19 membuat aktivitas  masyarakat  menjadi berubah akibat penerapan kebijakan pembatasan sosial. Salah satunya aktivitas kegiatan belajar/perkuliahan  dari tatap muka menjadi daring. Penerapan kebijakan kuliah daring juga diterapkan di salah satu universitas swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta yakni Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Kebijakan kuliah daring diterapkan oleh Unisa Yogyakarta untuk menjamin keselamatan seluruh Dosen dan Mahasiswa dari paparan  Virus Covid-19 dan mencegah penyebaran Virus tersebut.
 Pada saat Pandemi Covid-19, kegiatan perkuliahan di Unisa Yogyakarta bukanlah merupakan sebuah hambatan dalam melakukan aktivitas perkuliahan. Unisa Yogyakarta menggunakan teknologi  digital untuk mendukung proses aktivitas perkuliahan. Teknologi digital yang digunakan seperti; Lensa Unisa, Whatsaap Group, Youtube, Zoom, Google Meet, Kahoot, dan lainnya. Lensa Unisa merupakan situs web E-learning yang dikembangkan dan dimiliki oleh Unisa Yogyakarta. Situs web E-learning tersebut sudah diterapkan  oleh Unisa yogyakarta jauh sebelum adanya Pandemi Covid-19. Lensa Unisa dapat dipakai oleh Para Dosen untuk memberikan materi, tugas kuliah dan kuis kepada Mahasiswa serta menjadi sebuah forum diskusi antara Dosen dan Mahasiswa. Selama Pandemi Covid-19, setiap menjelang pelaksanaan ujian baik dari Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) juga menggunakan Lensa Unisa. Inovasi E-learning tersebut menjadi solusi dalam membantu perkuliahan daring di Unisa Yogyakarta karena  selama Pandemi Covid-19 banyak Mahasiswa yang memutuskan pulang kampung  ke daerah masing-masing. Meskipun Mahasiswa tidak berada di Yogyakarta tetapi  tetap bisa mengikuti kuliah daring melalui Lensa Unisa. Dosen juga dapat memberi penjelasan materi secara langsung kepada Mahasiswa layaknya seperti di ruang kelas perkuliahan dengan menggunakan aplikasi Zoom dan Google Meet. Terkadang setelah Dosen menyampaikan materi, memberikan feedback berupa kuis kepada Mahasiswa untuk mengukur tingkat kepahaman-nya atas materi yang diberikan dengan aplikasi Kahoot. Yang menarik dari aplikasi Kahoot yaitu ada penilaian dengan sistem rangking. Sistem penilaiannya adalah setiap peserta yang lebih cepat menjawab pertanyaan dan jawaban tersebut benar maka akan mendapatkan  nilai point besar. Setiap habis waktu  menjawab tiap-tiap soal ada perangkingan nilai sementara. Di akhir kuis akan ditampilkan para Pemenang yaitu rangking 1, 2, dan 3.
Penggunanaan teknologi digital tersebut agar bisa diakses tentunya harus terhubung dengan jaringan internet. Untuk terhubung dengan jaringan intenet memerlukan biaya yang harus dikeluarkan oleh Mahasiswa. Biaya yang dikeluarkan terkait pembelian kouta internet. Adanya biaya tersebut akan menambah beban yang harus ditanggung Mahasiswa. Menanggapi permasalahan tersebut agar dapat meringani tanggungan Mahasiswa, Unisa Yogyakarta membuat terobosan kebijakan yaitu pemberian subsidi kouta bagi Mahasiswa Aktif. Realisasi pemberian subsidi kouta diwujudkan dalam bentuk pemotongan biaya pendidikan.
