Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami Orgasme Tersembunyi

21 Juni 2017   21:18 Diperbarui: 18 Juli 2017   00:07 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ; https://mark.trademarkia.com/logo-images/max-haupt-und-michael-neumann-rappel-gbr/orgasme-86947617.jpg

Era globalisasi dan Informasi seperti saat ini masih banyak orang yang tidak tahu tentang Orgasme. Akibatnya, mereka pun tak tahu cara mendapatkan orgasme sebagai konsekuensi logis dari ketidaktahuan. Namun ada juga yang tidak tahu arti orgasme namun bisa mendapatkan orgasme. Orang seperti ini lebih beruntung dibandingkan orang yang tahu arti orgasme tapi tak bisa mendapatkannya. Bettol? Bagosss! Heu heu heu...

Menurut kamus besar bahasa ngawur yang telah disempurnakan, arti orgasme adalah pencapain fase puncak kenikmatan. Orgasme merupakan pengalaman psikologis akan kenikmatan dan pelepasan saat pikiran fokus pada sensasi pengalaman pribadi.

Jenis Orgasme

Ada tiga jenis orgasme pada manusia, yakni Orgasme Intelektual, Orgasme Spiritual, dan Orgasme Seksual. Dalam paham teori lama, ketiga orgasme itu masing-masing berbeda cara pencapaiannya. Ketiga orgasme itu disebut Trias Orgasmetikal.

Orgasme Spiritual adalah puncak kenikmatan yang di dapatkan dari proses kerja Spiritual yakni menyangkut keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap kuasa besar diluar ranah manusia. Hal tersebut merupakan ranah religius. Sebagai contoh ; ada seorang yang mengklaim dirinya dekat dengan Tuhan, bisa menentukan kavling surga dan neraka dan hapal kalimat-kalimat dari Tuhan yang dibacanya dari kitab. Segala pengetahuan religiusnya itu kemudian dia gunakan untuk mempengaruhi umat untuk melakukan kebencian terhadap pihak lain. Kerja spiritual orang tersebut sangat intensif, masif dan tersetruktur sehingga dia mencapai orgasme spiritualnya.

Orgasme Intelektual adalah puncak kenikmatan yang didapatkan dari proses kerja intelektual, yakni menyangkut cara berpikir rasional manusia terhadap segala problematika yang dihadapinya. Pada orgasme ini faktor kepintaran, kecerdasan manusia memilik peran yang besar. Salah satu contohnya ; ada orang pintar, memiliki gelar akademis yang tinggi. Orang tersebut memanfaatkan kepintarannya untuk melakukan korupsi uang rakyat 600 juta secara rapi, masif dan terstruktur sehingga tidak ketahuan. Kalau pun akhirnya ketahuan, maka dengan ilmu dan gelar akademisnya dia ngeles dan melakukan gerakan mencari dukungan teman. Bahkan sampai datang ke DPR untuk mempresentasikan kengelesannya itu. Nah, orang tersebut melakukan kerja intelektualnya secara intens untuk menghindar dari jerat hukum sehingga dia mencapai orgasme intelektual.

Orgasme Seksual adalah orgasme yang didapatkan dari proses kerja seksual, melibatkan organ intim, Imaginasi dan alat pendukungnya. Pada orgasme ini faktor utamanya adalah keinginan kuat melakukan aktivitas sex melalui berbagai cara secara terstruktur, masih dan intensif. Semua itu dilakukan secara diam-diam agar orang lain tidak mengetahuinya. Salah satu contohnya ; seorang yang melakukan chat mesum lewat WA. Setelah ketahuan, orang tersebut melakukan aksi ngeles, mencari dukungan dan kemudian pergi ke luar negeri tanpa berniat kembali namun masih sempat mengancam. Rangkaian proses itu pada akhirnya mengantarkan orang tersebut ke puncak kenikmatan seksual.

Teori Baru Orgasme

Berdasarkan hasil penelitian Prof. Tjelananovich, PhD, IUD dari Ngawurcrot University, negara bagian Antartika, bahwa ketiga  ketiga macam orgasme itu sebenarnya tidak berjalan secara terpisah, melainkan saling terkait dan mempengaruhi sehingga dikatakan satu orgasme besar yang disebut Big Orgasm (Orgasme Besar). Temuan teori Prof. Tje Lananovich itu sekaligus meruntuhkan teori Trias Orgasmetikal yang sudah lama dipahami publik sebagai kebenaran.

Secara sederhana penjelasannya adalah sebagai berikut ; Bila seseorang melakukan kerja seksual, maka secara intelektual orang tersebut melakukan langkah-langkah  rasional secara irasional  (kerja otak tanpa pakai otak) misalnya memahami letak titik sensitif kemudian memelintir/memanfaatkannya untuk kepentingan sendiri dan lain sebagainya.

Pada akhirnya, orgasme yang  dicapai membuat spiritualitas orang itu pun seolah-olah mencapai puncak kejayaannya. Wajahnya tampak alim sekaligus mesum. Wajah seperti itu sekarang menjadi tren baru dalam masyarakat kekinian. Demikianlah Ngawurologi Orgasm

Sekian 

-------

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun