Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kelalaian Engkong Felix Tani Membahayakan Admin Kompasiana

19 Februari 2022   09:32 Diperbarui: 19 Februari 2022   09:39 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Merica zaman Now bukan sekedar bumbu, tapi telah menjadi tren senjata rahasia abad modern" (peb)

Bukan sulap, bukan sihir. Kisah ini bermula dari kisah nyata. 

Saya awalnya berpikir, kisah ini bisa dijadikan "triger" admin Kompasiana untuk melakukan serangan balik yang paripurna setelah sekian lama dibully. Namun karena etika kerja admin Kompasiana harus "nrimo" bila dikritik, dirisak, atau dianu sampai nganu oleh si Anu sehingga serangan balik tersebut tidak mungkin mereka lakukan.

Kepasrahan admin Kompasiana dalam bekerja memajukan Kompasiana telah memaksa  mereka menjadi "munafik" yang baik hati, artinya ; Bibir harus tersenyum walau hati terluka sangat dalam. Mereka berkata "iya" tetapi hatinya "tidak". 

Mereka seperti politikus ulung di ruang publik yang terlihat bersahabat dengan semua kalangan, termasuk musuh politiknya. Namun ketika berada dalam kumpulan atau kelompoknya, semua keburukan "musuhnya" dibicarakan. 

Mereka seperti emak-emak yang hobunya bergosip saat ngumpul sesama gosiper, namun ketika di depan obyek gosip mereka terlihat bersahabat.

Demikianlah hidup. Seperti dalam lirik lagu  Ahmad Albar  tertulis "Dunia ini, panggung sandiwara. Ada peran wajar, dan ada peran berpura-pura".

sumber gambar idntimes.com
sumber gambar idntimes.com

Saya mencoba menyuarakan admin dengan cara kemunafikan yang baik hati pula. Seolah membela padahal sembari ikutan merisak. Heu heu heu...

Alkisah Engkong Felix Tani, salah satu Kompasianer oposisi garis keras Kompasiana selain Tante Virus menuliskan "kisah Pikun"nya di artikel Kompasiana,(sumber).

Diceritakannya saat jelong-jelong with wife-nya pasca nganu di rumah, di perjalanan terdengar suara "klontang" ketika masih berada di dalam mobil yang dikendarainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun