Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Motif Tersembunyi Klub Elite Korea Selatan Merekrut Pemain Indonesia

5 Agustus 2021   02:46 Diperbarui: 7 Agustus 2021   14:46 9509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Asnawi Mangkualam Bahar saat memperkuat Ansan Greeners pada Minggu (28/3/2021).(KLEAGUE.com via KOMPAS)

Korea Selatan--negeri Ginseng-- merupakan negara super power sepakbola Asia. Kini sejumlah klub liganya (K-League) berminat dengan pemain Indonesia.

Bermain di liga Korea Selatan (K-League) tentu jadi era baru pemain Indonesia, karena masa sebelumnya-- liga Korea Selatan sebagai salah satu yang terbaik di Asia---tidak pernah melirik pemain Indonesia.

Kurang apa hebatnya pemain-pemain negeri ginseng Korea Selatan? Banyak pemainnya direkrut klub besar benua Eropa dan Amerika. Bukan sebagai penghangat bangku cadangan, melainkan pemain andalan, dan jadi bintang! 

Namun begitu, saat ini sejumlah klub elit Korea Selatan mau melihat potensi pemain Indonesia untuk dijadikan bagian di dalam timnya. Kita harus bangga. Tapi jangan takabur!

K.League, sumber gambar: straitstimes.com
K.League, sumber gambar: straitstimes.com

Pemain-pemain yang mereka sukai adalah bertipe disiplin, pekerja keras dan berjiwa petarung di lapangan hijau. Hal ini sesuai dengan karakter umum orang Korea Selatan itu sendiri, dan khususnya para pemain Timnas mereka saat berlaga.

Kini pemain Indonesia yang tercatat resmi sudah kontrak dan bermain adalah Asnawi Mangkualam yang bermain untuk klub Ansan Greeners. Muhammmad Iqbal-mantan pemain Timnas Indonesia U19- meneken kontrak dengan kesebelasan Negeri Gingseng, Cheongju FC.

Sejumlah nama lain pemain muda Indonesia yang juga diminati, seperti Saddil Ramdani, Febri Hariyadi, Pratama Arhan. Namun karena klub asalnya masih sangat membutuhkan mereka dan tidak bersedia melepaskan, sehingga para pemain tersebut belum bisa bermain di Korea Selatan.

sumber gambar: kompas.com
sumber gambar: kompas.com

Bukan tidak mungkin ketiga pemain tersebut, serta pemain-pamain lainnya terus dipantau untuk di Korea Selatan. Bila dikemudian hari mendapatkan momen yang tepat, serta segala hal terkait prosedur kontrak/transfer pemain bisa dilakukan lagi, maka pemain Indonesia yang mereka inginkan bisa mereka dapatkan.

Soal nilai kontrak, klub-klub liga Korea Selatan relatif berani bayar mahal pemain. Ini sangat menarik dan jadi sebuah rangsangan tersendiri bagi pemain Indonesia untuk berkarir di liga Korea Selatan. 

Perhitungan mahal dalam hal ini bersifat relatif. Bagi pemain Indonesia, tentu besar. Bagi klub Korea Selatan mungkin relatif murah dan bisa mendapatkan pemain dengan kualitas yang diinginkannya.

Sebagai gambaran perbandingan, pemain Asnawi Mangkualam bernilai 350 ribu Euro atau sekitar Rp5,99 Miliar di klub Ansan Greeners, yang merupakan K-League 2 (Liga 2 Korea Selatan). Nilai tersebut termasuk salah satu yang tinggi dibandingkan sejumlah pemain Indonesia yang berkair di luar negeri.

sumber gambar: bola.com
sumber gambar: bola.com

Korea Selatan menjadikan sepakbola sebagai bagian penting olahraga masyarakatnya. Mereka paham, sepakbola merupakan tren dunia, memiliki gengsi dan disukai banyak orang di seluruh dunia.

Lewat sepakbola terbukti mampu mengangkat nama dan mengharumkan Korea Selatan di dunia Internasional. Dari hal tersebut, menciptakan multiplier effect yang besar bagi negaranya.

Multiplier effect dari prestasi sepakbola mereka di tingkat Asia dan Dunia berimplikasi pada kemajuan banyak bidang bagi negaranya. Ini yang kini menjadi program mereka untuk serius mengelola sepakbola sampai tingkat dunia.

Sebagai negara maju dan disegani dimata dunia karena bidang industrinya yang berkembang pesat, Korea Selatan tak mau kalah berperan dalam kepengelolaan bidang sepakbola yang kini menjadi sebuah tren industri dunia. 

sumber gambar: liputan6.com
sumber gambar: liputan6.com

Bagi Korea Selatan, potensi Indonesia sangat besar. Jumlah penduduk Indonesia kini lebih dari 260 juta jiwa, dan memiliki pecinta sepak bola lebih dari 80 juta orang merupakan sebuah lahan atau pangsa pasar terciptanya multiplier effect dari industri sepakbola yang menguntungkan klub dan negara Korea Selatan itu sendiri. 

Dengan adanya pemain Indonesia yang bermain di klub-klub Korea Selatan, salah satu yang jadi target mereka adalah para pecinta fanatik sepakbola dari Indonesia menjadi salah satu penikmat liga Korea Selatan. 

Mata berjuta-juta penggila bola dari Indonesia mengarah ke liga Korea Selatan. Kalau hal itu terbentuk, maka multiplier effect akan bekerja.

Para penggiat sepakbola Indonesia juga sadar hal itu. Namun berbagai sistem kepengelolaan sepakbola Indonesia, serta regulasi yang menyertainya masih harus banyak berbenah diri untuk mendapatkan multiplier effect yang besar dan luas layaknya Industri sepak bola yang maju dan modern, tak hanya bersifat lokal, namun juga bisa lingkup International.

---- 

peb06082021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun