Sebagian lagi Kompasianer dipenuhi perasaan empati, simpati, dan belas kasihan. Tidur tak enak makan tak nyenya karena memikirkan nasib admin.Â
Lalu muncul gerakan "Save Admin" lalu berdemontrasi kepada para  Top Managemen Kompasiana, atau gerakan "Koin untuk Admin" untuk membantu meringankan biaya penderitaan admi. Harapannya, para admin nantinya tidak lagi cuma makan mie instan saat bertugas di kantor, dan masa sulit isi dompet akhir bulan.
Kini kita semua jadi paham akan penderitaan admin.Â
Saya sebagai bakal calon admin memohon kepada seluruh kompasianer ; "Jangan lagi ada protes terhadap admin, apapun kekhilafan admin dalam bertugas, memencet tombol label, dan lain sebagainya". Ini demi menciptakan situasi yang kondusif, kritikal dan esensial di Kompasiana.
Saya berjanji, bila sudah dilantik secara defenitif jadi admin, maka semua keluhan Kompasianer akan saya tuntaskan, dan semua keinginan akan dipenuhi. Dan terhadap rekan-rekan saya di tim admin akan saya tingkatkan kesejahteraannnya tanpa perlu bermimpi jadi Komisaris Utama BUMN.
Untuk mewujudkan semua itu, maka dukunglah saya menjadi admin.Â
Satu hal lagi, Kompasianer yang tukang protes dan provokator seperti Felix Tani, Mbah Mupeang, Tante Corona, Tante Virus, Tante Euro, Tante Mantap maka akunnya akan dibekukan permanen. Kalau akunnya datang ke kantor Kompasiana, maka saya perintahkan satpam agar tidak menerimanya. Pintu pagar kantor akan ditutup!Â
Demikian.
----Â
Peb, bakal calon admin