Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bangunan Narasi pada Dikotomi Realitas dan Data

13 April 2021   08:20 Diperbarui: 13 April 2021   08:25 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : trashriotart.tumblr.com

Peristiwa acara pernikahan Atta-Aurel, yang dihadiri tak hanya elit selebritis, namun juga elit politik negeri ini, dari ketua partai, menteri sampai presiden membentuk narasi-narasi kompleks "penuh konflik" di ruang publik. Realitas yang terhampar di ruang peristiwa atau gedung pernikahan tak lagi sepenuhnya menjadi representasi realitas sesungguhnya di ruang publik, melainkan realitas baru yang mem-viral dari hasil produksi narasi-narasi publik yang tak sepenuhnya independen di tengah tekanan arus informasi, godaan discourses dan faktor lainnya. 

Agar tidak sepenuhnya dijajah atau dikendalikan narasi dari luar, setiap orang secara personal harus melakukan upaya ekstra yakni  rajin mengumpulkan  informasi (pemberitaan) yang valid dari berbagai sumber terpercaya (cara komprehensif), kemudian membandingkannya untuk membentuk narasi yang integralistis dan valid. 

Kenapa secara personal? karena yang pertama dijajah adalah personalitas. Dengan begitu, konsep berpikir kita relatif lebih independen walau tidak sepenuhnya bisa lepas dari narasi-narasi luar yang masif dan sudah ada di sekeliling kita. Memiliki independensi merupakan sebuah eksistensi diri atau sebuah kemerdekaan itu sendiri.

----

pb013042021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun