Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Surat Terbuka untuk Kompasianer Helen Adelina

7 April 2021   08:56 Diperbarui: 7 April 2021   10:24 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka tak heran, laman Kompasiana dipercaya pemasang iklan obat gatal dan gangguan bau nafas, karena sangat laku tersebab banyak masyarakat kegatelan dan sulit bernafas secara segar. Masyarakat penderita gangguan tersebut sangat beruntung membaca dan mendapatkan informasi positif dari Kompasiana. 

Kompasiana, melalui literasi yang sehat diharapkan jadi salah satu agen perubahan anak negeri menuju Indonesia lebih hebat, tanpa kegatelan dan gangguan nafas tak sedap. Nah, kalau sampai faham kenthir ala Felix Tani bergentayangan dan banyak Kompasianer terpapar, akan jadi apa negeri ini? Bisa-bisa setiap orang tertawa-tawa tanpa kenal waktu dan tempat sambil kegatelan dengan nafas tak sedap. 

Saya menduga para Admin Kompasiana tidak suka pada gerombolan Kenthir itu. Terbukti sejak ditemukannya mesin uap pada zaman Firaun, bahkan sejak zaman renaissance artikel berpaham kenthir tidak pernah mendapatkan label Headline dan Furture Article--- yang merupakan label bergengsi di Kompasiana. 

Artikel Kenthir paling tinggi dapat label "Pilihan", itu pun karena berstatus ex-officio, yakni si Penulis sudah kadung bercentang Biru. Selain itu, admin males menghilangkan label itu karena sering ngantuk saat piket, kadang masuk angin dan dikerok pakai bawang merah campur minyak goreng oleh sesama admin piket. Dalam kondisi tersebut, admin jadi takut terjadi ledakan bom Kenthir para pengikut Felix Tani. Kestabilan Kompasiana bisa terguncang, dan menguras energi K.Rewards yang tidak sedikit. 

Saya tidak ingin para admin dan Kompasianer lain tahu saya berteman dekat dengan Felix Tani Cs, karena bisa saya bisa saja dianggap bagian dari gerombolan Kenthir. Hal itu merusak citra saya sedang menapak karier dari seorang lelaki pemalu menjadi admin tahun 2222.  Untuk mewujudkan ambisi itu, maka sejak awal saya harus punya citra positif19 sebagai Kompasianer serius, santun, cerdas, cinta alam dan kasih sayang pada setiap wanita. Patriot yang showpants dan kesatean. Patuh dan sukar bermusyawarah. Rela ditolong dan tabah. Saya juga selalu rajin, terampil, dan gembira. Selain itu hemat, cermat, dan bersahaja.  Apalagi saya ini rupawan, ganteng dan tampan. 

Semua citra positif19 tentang saya itu harus melekat dibenak publik Kompasiana, sehingga mereka kelak bangga pada saya yang menjabat sebagai Admin tahun 2222. 

mediastorehouse.com
mediastorehouse.com

Disisi lain, Felix Tani adalah teman seperjuangan saya pada masa lalu. Kami berdua merupakan aktipis sinyal hp garis keras. Pada masa lalu, saat orang baru mengalami euforia punya hp. Mereka hanya beli hp dan kartunya saja. Sementara saya dan Felix Tani punya trobosan heroik yakni membeli hp beserta sinyalnya, sehingga kami tidak pernah fakir sinyal. Kami juga melakukan trobosan legendaris yakni beli sinyal tidak pakai celana. 

Bekal sebagai teman seperjuangan itu alan saya manfaatkan, bila kelak ada yang mencoba menghalangi ambisi saya jadi admin 2222, maka secara senyap--tanpa diketahui publik,  saya akan gerakkan Felix Tani beserta gerombolan kenthirnya untuk melakukan aksi teror kenthir yang bisa menempatkan saya pada posisi terhormat di ruang publik.  

Mbak Helen tentu ingat beberapa waktu lalu Felix Tani berkoar-koar melakukan aksi protes terhadap admin minta label Headline untuk aneka tulisan nganu, minta K.Rewards tanpa perlu menulis bagus, memprotes karantina tanpa pesangon, minimnya empati admin pada ratapan para kompasianer, dan lain-lain.  

Saat aksi protes itu terjadi, saya tampil bak johan pahlawan, dengan mengumbar janji-janji memenuhi tuntutan mereka bila kelak saya jadi admin 2222.  Padahal, pssst....! Mbak Helen jangan kasi tahu mereka, ya...itu cuma janji gue doang. Tuntutan Felix Tanu Cs itu aneh dan nggak masuk akal...iiihhh...enggak deh, emang gue cowok apaan? Bagaimanapun, gue kagak mau merusak citra sebagai alumnus Kindergarten di Harpart Unipersiti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun