Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari Satu Kata

5 April 2021   02:27 Diperbarui: 5 April 2021   03:02 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Dilkash_Alfaz via pinterest.com

aku hanya punya satu kata
sisa masa lalu terundung bencana
tersimpan dalam gurat luka
hampir terbenam lupa

pernah suatu saat ingin pinjam beragam kata
dari para pemilik banyak kata
dengan janji pengembalian berlipat-lipat kata
tapi selalu muncul tangis kata yang kupunya
lalu kudekati lentera
pada redup nekat kutulis satu kata

kupandangi lekat-lekat
berharap kata itu bangun
memasuki setiap hati
menatap setiap mata
menyapa setiap bibir
mengajak setiap langkah
untuk menghidangkan satu kata
yang hidup

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun