Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Lawan Berat Timnas U-23 Indonesia Berikutnya, Diri Sendiri

4 Desember 2019   00:06 Diperbarui: 4 Desember 2019   16:00 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peTiga main kunci Timnas Indonesia : Egy Maulana, Saddil Ramdani dan Osvaldo Haay. I sumber gambar : kompas.com

Tim sekuat apapun bisa kalah lawan tim lemah kalau lengah. Kelengahan bisa bermula dari banyak sebab, misalnya tidak fokus selama bermain, kelelahan, menganggap enteng lawan atau terlalu arogan. 

Musuh terberat Timnas Indonesia bukan pemain Laos, melainkan diri mereka sendiri  saat berlaga. Lawan terberat adalah mentalitas bermain saat itu, misalnya menganggap enteng Laos atau terlalu yakin bakal menang karena mereka sudah tahu Laos tim lemah. 

Sikap meremehkan lawan di lapangan misalnya ; berlama-lama memainkan bola di zona sendiri atau di zona lawan untuk mengerjai/memperolok tim lawan sekaligus menunjukkan skill individu dan tim, berlama-lama memegang bola secara individu hanya untuk show of force, tidak bernafsu untuk secepatnya  mencetak gol dengan cara memilih atau mencetak gol secara cantik sehingga menghilangkan peluang mencetak gol yang sudah ada di depan mata, bermain kasar, dan lain sebagainya. Sikap ini sangat berbahaya bagi permainan tim!

Coach Indra Sjafri beserta asisten pelatih Noval Ardianto dan Kurniawan Dwi Julianto tak akan bisa berbuat banyak di tepi lapangan bila situasi mentalitas para pemain Timnas menganggap remeh Laos sehingga mereka jadi lengah. Apalagi bila kemudian tidak fokus dan dalam situasi sangat lelah akibat jadwal pertandingan yang padat sehingga waktu untuk recovery tidak cukup. 

Timnas Laos, walau secara teknis kalah dibandingkan Indonesia, memiliki semangat bermain yang luar biasa. Terbukti mereka tidak bisa dijadikan lumbung gol oleh Timnas Thailand yang sangat berambisi mencetak banyak gol untuk mengamankan posisi runer up demi maju semifinal.

Bagi Thailand, memenangkan laga lawan Laos dengan banyak gol akan menyelamatkan mereka dari persaingan dengan Indonesia.

Jadi, PR bagi semua anggota Timnas Indonesia kali ini---baik itu para pemain, pelatih, asisten pelatih, dan official--adalah mempersiapkan mentalitas bertanding yakni dengan tetap melihat Laos sebagai lawan yang tidak bisa dianggap enteng. 

Ingat, Laos masih punya spirit luar biasa untuk tidak dibuat malu. Mereka ingin menutup SEA Games dengan kepala tegak. Tentu saja mereka sangat berambisi membuat kejutan dengan mengalahkan Timnas Indonesia.

Di sinilah titik kritis bagi Timnas Indonesia. Ketika mereka lengah, dan Laos on fire dengan semangat pantang menyerah, maka peluang Timnas Indonesia untuk lolos ke semifinal hanya tinggal mimpi.

Indonesia memang punya mimpi besar menjuarai sepakbola SEA Games setelah lama paceklik medali emas sepak bola. Terakhir Timnas Indonesia meraih emas SEA Games tahun 1991 di Filipina.

Kini SEA Games 2019 juga berlangsung di Filipina. Inilah saatnya mewujudkan mimpi tersebut, bukan menyesali mimpi yang tak bisa diraih hanya karena kalah melawan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun