Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kampanye Akbar di GBK, Bukti Prabowo Tidak Layak Jadi Presiden NKRI

9 April 2019   12:34 Diperbarui: 10 April 2019   23:12 5820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tempo.co

Sekali lagi Prabowo membuktikan dirinya tidak layak jadi Presiden Republik Indonesia. Negara Indonesia bisa mengalami kemunduran di segala bidang bila dipimpin Prabowo dan para elit politiknya. Lihatlah cara kampanyenya di stadion GBK, yang disebut Kampanye Akbar yang sejatinya menampilkan negara yang Bhineka Tunggal Ika, namun yang dia tampilkan justru kampanye yang menonjolkan satu golongan agama tertentu saja.

Berbagai ormas keislaman dengan atribut-atributnya memenuhi stadion GBK. Di dalamnya terdiri kelompok-kelompok militan dan radikal seperti HTI yang menentang ideologi Pancasila. Mereka memiliki agenda ingin mengganti Pancasila dengan faham Khilafah.

Pak SBY mantan Presiden RI dua periode dan ketua Partai Demokrat bereaksi keras terhadap cara kampaye Prabowo di GBK. Dalam suratnya kepada para elit pengurus Demokrat, SBY menyatakan kampanye itu terlalu menonjolkan politik identitas, bersifat eksklusif pada golongan agama tertentu saja.

Di berbagai kesempatan Prabowo bersuara tentang nasionalisme, patriotisme, persatuan dan kesatuan bangsa. Malahan pada debat capres keempat dia katakan lebih TNI dari TNI. Semua itu hanya dibibir saja. Tidak dalam tindakan politik masa kampanye.

Prabowo juga bicara soal pertahanan dan keamanan yang penting bagi negeri ini. Itu ditujukan kepada negara luar negeri yang ingin menguasai Indonesia. Tapi demi meraih kursi Presiden RI, Prabowo sendiri menutup mata bahwa di dalam koalisi politiknya, dia memelihara kelompok-kelompok radikal dan militan yang bakal menggerogoti pemerintahannya sendiri bila menjadi presiden. Kelompok itu justru akan menghancurkan  pertahanan dan keamanan negeri ini.

Energi bangsa dan negara lebih banyak tersita pertikaian ideologi dan kekuasaan di dalam negeri. Pemerintahannya tidak maksimal membangun bangsa dan negara untuk mengejar ketertinggalan dengan negara-negera lain. Pada akhirnya, rakyatlah yang akan mengalami penderitaan panjang.

Satu hal lagi yang disuarakan Prabowo yakni sikapnya yang permisif terhadap para koruptor. Dia justru ingin bersekutu dengan koruptor atas nama "tobat" dengan cara memberi "pensiun" dari hasil korupsi.

 

"Kita akan panggil koruptor-koruptor itu kita kan minta mereka tobat dan sadar. Kembalikanlah uang yang kau curi, ya boleh kita sisihkan dikit, bolehlah." (Prabowo, sumber merdeka.com)


"Ya bolehlah kita sisihkan untuk pensiun, boleh enggak? Untuk dia pensiun? Berapa? Kita tinggaliin berapa? 5 persen? 5 persen? 3 persen? Nggak boleh?" kata Prabowo dalam kampanye akbar di Stadion Glora Bung Karno (GBK) Jakarta, Senin 7/4/2019, ( Sumber Tirto.id dan tribunnews.com)

KPK selama ini menjadi badan yang menjadi andalan rakyat dan negara untuk memberantas korupsi tentu saja bereaksi keras lewat komisioner KPK Saut Situmorang pada konferensi pers di Gedung KPK, Senin (8/4).

"Korupsi itu kan kita harus zero tolerance. Zero tolerance itu artinya tidak ada kompromi dengan koruptor." (sumber  merdeka.com )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun