berkata-kata lah peristiwa kepada kisah-kisah menyusuri bibir bibir tanpa nama tak kenal jeda
terkesiap benak benak bangunkan nurani menyapu akal akal berlompat lompat di tembok kewarasan
berdendang keriuhan pada hiruk pikuk menampar sekat-sekat waktu berputar
begitu mudah drama menayang di layar mata
begitu cepat wajah dipalingkan sumbu tubuh tubuh berbungkus
semua tak butuh skenario tertulis renungan pujangga-pujangga tua termakan usia
selain bertuan hasrat hasrat membuncah di pelataran berdebu lalu lalang manusia dikejar bayangan mimpi Â
pernahkah sekejap kau berhenti untuk menuliskannya di mimbar zaman?
andai pun tak punya daya kelak bisa kau titipkan pesan di ukiran dinding batu makam
satu dua kata petanda kau pernah hadir dan perduli
sekarang mari pulang ke rumah masa lalu yang pernah melukiskan masa depan
---
Peb2019