Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akhir Kesaksian

27 Januari 2019   01:35 Diperbarui: 27 Januari 2019   02:24 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pixabay.com

berkata-kata lah peristiwa kepada kisah-kisah menyusuri bibir bibir tanpa nama tak kenal jeda

terkesiap benak benak bangunkan nurani menyapu akal akal berlompat lompat di tembok kewarasan

berdendang keriuhan pada hiruk pikuk menampar sekat-sekat waktu berputar

begitu mudah drama menayang di layar mata

begitu cepat wajah dipalingkan sumbu tubuh tubuh berbungkus

semua tak butuh skenario tertulis renungan pujangga-pujangga tua termakan usia

selain bertuan hasrat hasrat membuncah di pelataran berdebu lalu lalang manusia dikejar bayangan mimpi  


pernahkah sekejap kau berhenti untuk menuliskannya di mimbar zaman?

andai pun tak punya daya kelak bisa kau titipkan pesan di ukiran dinding batu makam

satu dua kata petanda kau pernah hadir dan perduli

sekarang mari pulang ke rumah masa lalu yang pernah melukiskan masa depan

---

Peb2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun