Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Misteri Saling Janji Gerindra-Demokrat dan Kesah Lirih PKS

20 November 2018   05:34 Diperbarui: 21 November 2018   09:24 1594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : merahputih.com

"Memang SBY menjanjikan kampanye untuk Prabowo, tetapi silahkan ditanya ke Pak Prabowo berapa janji yang belum dipenuhi ke Demokrat dan SBY" (Andi Arief, sumber)

Janji tak semata milik orang berutang (debitur) kepada pemberi hutang (kreditur). Si pemberi utang akan sangat mallezz mendengar kata "ntar, ya","nanti, ya","sabar, ya", "minta waktu lagi", yang keluar dari bibir tergugup pihak debitur. Hal itu bikin si kreditur serba salah. 

Kalau debiturnya dikasari oleh si kreditur, kemudian terjadi apa-apa, maka bisa jadi piutangnya hilang begitu saja. Sementara bila ditagih, maka si kreditur harus makan hati gemmezz ditemani si Sabar, Nanti dan Ntar.

Janji juga bukan hanya dunia percintaan sepasang kekasih yang sedang dimabuk asrama. Di dunia cinta itu ada adigium "lelaki itu dipegang janjinya, sedang perempuan dipegang hatinya....". Hiks...jadi melow, jadi pengen ikut pegang...!

Tapi kini, janji telah merambah ke sektor lain, yakni Politik. Di situ janji mendapatkan panggung tersendiri yang strategis, yang mampu memberikan rasa senang si pemberi janji dan penerima janji. Posisi "janji" bisa dibelakang panggung yang bersifat tertutup, bisa juga di depan panggung---yang terbuka. Semua tergantung kebutuhan para pihak penyuguh dan penikmat janji.

Bisa dimaklumi, karena hakekat janji adalah kesepakatan dua pihak secara privat dalam dimensi ruang dan waktu. Sementara kalau 'janji' bersifat go public, itu merupakan turunannya dan sudah mengalami komodifikasi. Politik tanpa komodifikasi bisa mengakibatkan "bunuh diri". 

sumber gambar : tirto.id
sumber gambar : tirto.id
Saling Janji Prabowo dan SBY 

Prabowo dan SBY adalah dua orang hebat yang punya kedekatan satu sama lain. Tapi mereka bukan sepasang kekasih. Bukan pula berposisi debitur dan kreditur. Tapi mereka ternyata punya janji satu sama lain. Hal itu baru terungkap setelah perseteruan partai Gerindra dan Demokrat mencuat ke ruang publik dan jadi memanas.

Kini publik tahu, ada saling janji diantara Prabowo (Gerindra) dengan SBY (Demokrat). Sebelumnya publik tidak tahu karena pada posisi politis, janji keduanya dilakukan di belakang panggung. Tentunya berdasarkan pertimbangan politis pula.

Sayangnya terkait janji Prabowo dan SBY, hubungan Gerindra dengan Demokrat jadi memanas. Apa pasal?

Diberitakan terjadi saling tuding silang pendapat dan saling tagih janji antara kader Gerindra dan Demokrat. Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut bahwa Ketum Demokrat SBY berjanji mengkampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tapi di lapangan, Gerindra melihat sikap Demokrat saat ini terlihat lebih fokus kampanye Pileg untuk kadernya dan partainya sendiri ketimbang kampanye Pilpres untuk pemenangan Prabowo-Sandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun