Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Titiek Soeharto Mengatakan "Jokowi Bohong" karena sedang Kangen Prabowo?

16 November 2018   10:17 Diperbarui: 17 November 2018   11:54 2254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : palembang.tribunnews.com

"Bohong kok minta dipilih dua kali" 

Demikian salah satu bagian pernyataan Titiek Soeharto di depan peserta temu relawan lintas ormas pendukung Prabowo-Sandiaga Uno di Kota Cilegon, Banten, (sumber).

Titiek Soeharto, putri mendiang mantan Presiden Soeharto, dan juga mantan istri Prabowo--sang Capres 2019-- pada kesempatan itu berbicara soal kebijakan impor pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Dia mengulas janji Jokowi-JK 3 tahun lalu bahwa akan swasembada padi, jagung, dan kedelai. Namun sampai kini belum tercapai.

Ada tiga pertanyaan bisa  muncul terkait pernyataan Titiek Soeharto tersebut. Pertama, mengapa Titiek Soeharto berkata "Jokowi bohong?"  Bisa jadi karena dia pendukung Prabowo yang mantan suaminya. Kalau dia pendukung Jokowi-Amin Ma'ruf  tentu tak akan terucap pernyataan seperti itu.

Kedua, apakah Titiek Soeharto sedang ingin menyenangkan hati Prabowo? Bisa "ya" , bisa "tidak". Dia memang pendukung Prabowo untuk jadi presiden. Soal apakah Prabowo jadi senang mendengar pernyataan mantan istrinya, belum ada beritanya. Kalaupun diduga Prabowo jadi senang, belum bisa dipastikan Prabowo akan mengungkapkannya di depan orang banyak,  yang didasarkan berbagai pertimbangan, misalnya ; Prabowo malu mengungkapkan rasa senangnya. Dia kuatir wajahnya tersipu-sipu dan merah merona seperti kepiting rebus sehingga sulit fokus menjawab pertanyaan lanjutan dari wartawan yang seringkali kritis dan nakal.

Kalau tidak fokus bisa menyebabkan salah menjawab atau keseleo lidah, akibatnya dia bisa dibully publik. Belum lama ini dia mengatakan soal "Tampang Boyolali" yang katanya cuma bermaksud bercanda. Tapi publik jadi ramai membicarakannya. Banyak yang protes dan unjuk rasa. Nah, soal rasa senang tadi, misalkan Prabowo sampai keseleo lidah terucap perkataan "Tampang Titiek", maka publik bisa jadi ramai lagi. Energi publik dan partai pun terkuras untuk hal-hal yang tidak substansif terkait kampanye dan niat membangun negeri ini.

Kemungkinan lain, bagi Prabowo rasa senang itu tak penting diungkapkan secara verbal di depan publik. Jadi cukup dia simpan di dalam hati karena hal itu bersifat pribadi. Sangat manusiawi, walaupun Prabowo konon disebut jenderal pemberani. Tapi untuk urusan mengungkapkan perasaan senang tak perlu secara berani.

Semua dugaan kemungkinan alasan tersebut adalah hak Prabowo dan Titiek Soeharto. Hanya mereka berdua yang tahu. Publik tidak wajib meminta konfirmasi mereka.  

sumber gambar : jakarta.tribunnews.com
sumber gambar : jakarta.tribunnews.com
Ketiga, apakah Titiek Soeharto sedang kangen? Ini pertanyaan sensitif. Emang kangen apaan?

Bila pernyataan "Jokowi bohong, kok minta dipilih dua kali" dikaitkan dengan dugaan adanya keinginan Titiek Soeharto  menyenangkan hati Prabowo karena dia kangen, maka itu tidak bisa dijelaskan di sini. Itu semua hak privacy Titiek Soeharto dan Prabowo sendiri.  Publik harus bisa menghargai hal privacy orang lain, bukan?

Tapi bila kangen Titiek Soeharto merupakan kangen era pemerintahan ayahnya dahulu, maka bisa ditelusuri lebih lanjut dari pernyataannya saat pertemuan dengan para relawan lintas ormas pendukung Prabowo-Sandiaga Uno di Kota Cilegon tersebut, dan di berbagai momen lainnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun