Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengapa Teknologi VAR Tidak Diterapkan dalam Sepak Bola Asian Games?

25 Agustus 2018   09:32 Diperbarui: 26 Agustus 2018   11:39 2189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : bolasport.com

Timnas Indonesia tersisih saat babak 16 besar Asian Games. Bukan semata kalah adu penalti dan "Drama Arab" oleh pemain Timnas UEA, tapi juga karena "dirampok" wasit. Begitulah ungkapan kekecewaan sebagian pendukung Timnas Indonesia yang diungkapkan di berbagai media sosial.

Kepemimpinan wasit yang buruk. Berat sebelah. Tidak jeli melihat "adegan kritis" di lapangan dirasakan penonton yang "view" nya lebih luas dalam melihat lapangan beserta seluruh pergerakan pemain.

Bisa jadi, view wasit yang buruk terhadap pertandingan yang sedang dia pimpin--ditambah "tekanan" hiruk pikuk penonton yang jumlahnya puluhan ribu menjadi persoalan "buruknya kepemimpinan" sang wasit.

Salah satu cara mengantisipasi "kekurangan view" dan agar wasit tetap mampu tetap memimpin secara obyektif adalah dengan teknologi VAR (video assistant referee atau video asisten wasit). Saat wasit lapangan butuh bantuan untuk mengklarifikasi keputusan, dia bisa menonton kembali aksi sebelumnya melalui rekaman video. 

Di belakang semua itu, terdapat tim wasit di ruang kontrol VAR, yang secara terus-menerus memonitor jalannya pertandingan.

Teknologi ini sudah dipakai dalam perhelatan Piala Dunia di Rusia bulan Juni/Juli lalu. Hasilnya sangat bagus. Kesalahan wasit lapangan bisa dieliminir sekecil mungkin. Keadilan bisa ditegakkan. Tim yang bermain tidak dirugikan ulah tidak sportif lawannya.

Lalu, kenapa teknologi VAR tidak digunakan di Asian Games? Padahal ini penting bagi semua negara peserta, bukan hanya untuk Indonesia selaku tuan rumah.

sistem teknologi VAR saat Piala Dunia di Rusia lalu, sumber gambar : bangkatribunnews.com
sistem teknologi VAR saat Piala Dunia di Rusia lalu, sumber gambar : bangkatribunnews.com
Indonesia selaku tuan rumah harusnya mengusahakan sistem VAR mengingat sering dirugikan oleh aksi-aksi palsu dan tidak sportif pemain sepakbola dari belahan Timur Tengah yang lihay mengelabui view wasit pertandingan untuk keuntungan timnya.

Melihat jarak antara gelaran Piala Dunia dengan Asian Games, yang tidak jauh (sekitar 1 bulan) kiranya bukan alasan tidak bisa diterapkannya VAR dalam sepakbola Asian Games, karena soal teknologi bukanlah hal rumit di jaman sekarang ini. 

Kalau soal biaya, semua direncanakan dan disiapkan sejak jauh hari, apalagi bila hal itu ditetapkan bersama sebagai "Syarat Mutlak" sebagai tuan rumah. Dan soal dukungan sponsor ada APP Sinar Mas yang siap sedia membantu demi suksesnya Asian Games modern di Indonesia.  

Saya kira dengan kemauan, Indonesia beserta stake holder-nya mampu menerapkan VAR sejak jauh hari lewat tranfer teknologi dan lain sebagainya. Pun panitia lapangan tidak melulu orang Indonesia, harus melibatkan anggota tim dari negara lain dalam asosiasi sepakbola Asia, sehingga hasil pertandingan bisa benar-benar obyektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun